Di jantung Kota Rio de Janeiro, Brazil terdapat sebuah bangunan 16 lantai yang dulunya diprediksi akan menjadi tempat yang dikagumi oleh banyak orang. Namun sayang, hari ini bangunan tersebut terlantar bahkan sebelum benar-benar dikagumi.
Bangunan 16 lantai ini adalah Gávea Tourist Hotel yang berada di tengah hutan Tijuca yang termasuk cagar alam. Hotel tersebut rencananya akan menjadi salah satu hotel mewah di Brazil.
Dilansir Express, hotel ini mulai dibangun pada 1953 di lahan seluas 30 ribu meter persegi. Di dalamnya terdapat 440 kamar tidur yang akan disewakan dan 270 anak tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah belasan tahun dibangun, pada 1970 pembangunannya terpaksa berhenti karena perusahaan konstruksi yang bertanggung jawab dalam pembangunannya bangkrut. Perusahaan Amerika sempat mengambil alih untuk melanjutkan pembangunannya pada 1977. Namun, perusahaan tersebut juga bernasib sama.
Pembangunan hotel tersebut belum sepenuhnya selesai. Konstruksi utama sudah selesai, tinggal merapikan bagian dalam dan bagian luar yang masih berbentuk kerangka beton. Hotel tersebut seketika menjadi bangunan mangkrak di tengah hutan tanpa benar-benar pernah menerima tamu di dalamnya.
Pemerintah Brazil sempat memikirkan nasib bangunan tersebut. Mereka sempat ingin melanjutkan pembangunannya pada 2011 dengan nama baru.
"Pada tahun 2011, ketika kami mengambil alih, kami menemukan hambatan tentang pembangunan (ulang) bangunan yang ditinggalkan ini. Kami menemukan orang-orang tinggal di sini dan beberapa bangkai mobil," kata Marcos Cumagai, anggota dewan administrator baru Gávea Residence and Corporations kepada G1, seperti yang dikutip pada Sabtu (28/6/2025).
Kemudian, ada pula kabar bahwa pemerintah hendak membuka hotel tersebut pada 2026 dengan nama Gávea Boutique & Extended Stay Hotel. Menurut laporan Express pada 2023 lalu, pembangunan telah dimulai, tetapi belum ada kabar terbaru mengenai perkembangannya.
Terhitung sudah 7 dekade hotel tersebut terlantar dan mangkrak. Setiap tahun, ada saja yang penasaran terhadap bangunan tersebut. Beberapa kali ditemukan beberapa wisatawan datang dan masuk ke dalam untuk sekadar menikmati pemandangan. Seperti yang diketahui letaknya di dalam hutan memiliki pemandangan yang indah. Hotel ini langsung mengarah ke Samudra Atlantik, pegunungan, dan Pedra da Gávea.
Sayangnya, setelah tahu banyak wisatawan yang iseng datang ke bangunan tersebut, pemerintah setempat langsung menutup aksesnya.
"Kami menutup kawasan tersebut, tetapi meski begitu, wisatawan dan pecinta alam muda tetap memadati tempat tersebut selama akhir pekan," ujar Cumagai.
Cumagai juga menambahkan satu fakta unik yang mungkin tidak banyak yang tahu. Meskipun hotel tersebut belum menerima tamu menginap, tetapi pada 1965, hotel ini sempat menjadi tempat pesta malam tahun baru yang megah dan sebuah klub malam bernama Sky Terrace sempat beroperasi di sana.
"Menurut saya, pada tahun 70-an atau 80-an, ada sebuah kelab malam di sini. Mereka mengadakan beberapa pesta di atap gedung. Itu berlangsung sekitar satu tahun, lalu ditutup secara definitif," ungkapnya.
(aqi/aqi)