Pemandangan alat berat yang lebih dari 1 dekade atau nyaris 15 tahun menghiasi langit Masjidil Haram akhirnya bersih pada Ramadhan tahun ini. Crane-crane yang dipasang untuk membantu perluasan Masjidil Haram telah diturunkan.
Dilansir Saudi Gazette, turunnya crane-crane tersebut menandakan proyek perluasan Masjidil Haram telah mendekati selesai. Menurut laporan terbaru proyek tersebut telah rampung 95 persen.
Penasihat Komite Nasional Haji dan Umrah di Federasi Kamar Dagang Saudi, Saad Al-Qurashi, mengatakan bahwa semua derek dan crane di Masjidil Haram telah dicabut sejak kedatangan gelombang besar jamaah umrah di bulan Ramadhan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerja sama antara semua otoritas terkait turut mendukung kelancaran keluar masuk jamaah haji setelah menuntaskan ibadah haji," katanya seperti yang dikutip dari Asharq Al-Awsat, Kamis (27/3/2025).
Proyek perluasan Masjidil Haram sudah dimulai sejak Juni 2010 lalu. Perluasan ini merupakan proyek ketiga sejak Masjidil Haram didirikan dan termasuk yang terbesar. Tujuan dilakukan perluasan adalah untuk meningkatkan jumlah kapasitas jamaah yang bisa beribadah pada waktu bersamaan di sana.
Semula Masjidil Haram mampu menampung sekitar 670 ribu jamaah, setelah adanya perluasan ketiga ini diharapkan jumlah yang dapat ditampung bisa mencapai lebih dari 1,28 juta jamaah sekaligus.
Ide perluasan ketiga ini diprakarsai oleh Raja Abdullah dengan bimbingan dan dukungan dari Penjaga Dua Masjidil Haram, Raja Salman, Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Mohammed bin Salman.
Proyek perluasan ini juga bagian dari upaya kepemimpinan Arab Saudi untuk menyediakan layanan terbaik bagi para tamu Allah dan memastikan kenyamanan mereka saat menjalankan ibadah.
Perluasan ini dimulai dari 200 meter dari pusat Kakbah hingga 684 meter ke luar. Area yang terkena perluasan terdiri dari bangunan utama yang menampung beberapa ruang salat, selain jembatan selatan yang menghubungkannya dengan bangunan Mataf, dan jembatan utara yang memfasilitasi arus jamaah.
Luas bangunan yang diperluas adalah 1.564 juta meter persegi di mana sebelumnya luasnya hanya 414.000 meter persegi.
Bagian yang diperluas adalah area salat menjadi 912.000 meter persegi, jumlah toilet meningkat dari 3.515 meter persegi menjadi 16.726 meter persegi, dan fasilitas wudhu dari 2.479 meter persegi menjadi 12.639 meter persegi.
Bukan hanya dari luas bangunan, fasilitas seperti sistem pendingin juga ditambah. Dari yang semula hanya terdiri 39.000 ton pendingin, kini menjadi 199.000 ton pendinginan.
Bangunan perluasan didesain menggabungkan teknologi modern dan gaya Islam. Mulai dari kubah bergerak dan tetap, pintu kaca mewah dan jendela yang dihiasi dengan ratusan kristal, dan kisi-kisi logam berhias (mashrabiya) yang mencerminkan arsitektur Islam. Dinding bangunan Masjidil Haram juga dihiasi dengan prasasti Al-Qur'an yang membentang seluas 2.700 meter persegi.
Gedung layanan vital dan plaza-plaza di sekitarnya juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para jamaah selama di Makkah.
Sementara itu, menengok kejadian pada 11 September 2015 sebuah crane jatuh dan menimpa ratusan jamaah. Menurut laporan, 108 jemaah di mana 12 di antaranya adalah jamaah Indonesia yang menjadi korban kejadian tersebut. Crane tersebut jatuh ke area dalam Masjidil Haram karena terjadi hujan badai.
(aqi/das)