Rumah Panggung Bisa Jadi Solusi Hunian di Wilayah Langganan Banjir

Rumah Panggung Bisa Jadi Solusi Hunian di Wilayah Langganan Banjir

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Selasa, 11 Mar 2025 18:45 WIB
Penampakan rumah panggung di tengah kota
Rumah panggung, tempat tinggal Marie dan suami. Foto: Tangkapan layar/Instagram @rumah.merdi
Jakarta -

Rumah panggung adalah model bangunan yang tidak langsung menyentuh tanah. Bangunan utama ditopang dengan tiang-tiang yang biasa disebut dengan kaki bangunan.

Model rumah panggung sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu. Banyak bangunan tradisional di Indonesia menggunakan model bangunan seperti ini, misalnya rumah Gadang dari Padang.

Pada masa kini, model rumah panggung masih bisa diterapkan, bahkan desainnya bisa lebih modern yakni bisa menggunakan kerangka besi dan beton. Tidak seperti rumah tradisional yang kebanyakan memakai kayu dan bambu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain bentuknya yang unik, ternyata membangun rumah seperti ini juga memiliki kelebihan yakni rumah aman dari banjir.

Hal ini sudah dibuktikan oleh salah seorang warga Jakarta bernama Marie. Ia tinggal di Jakarta yang daerahnya langganan banjir setiap tahun karena dekat dengan beberapa kali. Bahkan setiap 5 tahun sekali daerahnya bisa kedatangan banjir besar yang ketinggian debitnya di atas rata-rata.

ADVERTISEMENT

Marie menyebut banjir terparah terjadi pada 2020 lalu yang ketinggiannya hingga seleher manusia dewasa. Pada saat itu rumahnya belum menjadi rumah panggung, melainkan rumah biasa yang hanya terdiri dari satu lantai. Selain itu, kondisi tanahnya pun rendah.

"Kondisi rumah itu tuh masih existing (bentuknya) bangunan di tahun 80-an. Jadi belum diuruk. Nah itu seleher (ketinggian air saat banjir 2020). Jadi waktu 2020 langsung muter otak gimana caranya lima tahun lagi tuh, kita lolos dari banjir lima tahunan di 2025 gitu," kata Marie kepada detikProperti, Selasa (11/3/2025).

Ia pun melibatkan arsitek dan ahli bangunan saat pembangunan ulang. Ide rumah panggung tersebut datang dari arsiteknya. Pembangunan dimulai pada 2021 dengan model rumah yang disangga tiang-tiang kaki yang telah diperhitungkan dengan matang dan cermat.

Rumah tersebut berdiri di lahan seluas 105 meter persegi dan terdiri dari tiga lantai. Pembangunannya memakan waktu 6 bulan.

Penampakan rumah panggung di tengah kota/Tangkapan layarPenampakan rumah panggung di tengah kota/Tangkapan layar Foto: Tangkapan layar/Instagram @rumah.merdi

Keunikan dari bangunan ini adalah jarak bangunan dengan tanah 2,5 meter. Ruang kosong tersebut dibuat sebagai ruang resapan air. Apabila tidak banjir, area tersebut bisa digunakan sebagai tempat parkir yang bisa muat hingga 2 mobil sampai ke carport.

"Itu tuh nggak cuma batu. Dikasih pasir dulu, disebar, terus dikasih kayak jaring-jaring, baru ditumpuk sama batu," jelas Marie menjelaskan komposisi tanah di area resapan di kolong rumah panggungnya.

Saat Jakarta banjir pada Selasa (4/3/2025) lalu, rumahnya juga terendam banjir setinggi betis manusia dewasa. Namun, air hanya menggenangi area kolong yang memang berfungsi sebagai sumur resapan hingga ke jalanan di depan rumahnya. Sementara itu, bagian dalam rumah aman dari air.

Marie mengatakan masalah banjir kemarin adalah lamanya air untuk surut. Ia menyebut rumahnya tergenang hingga 2 hari. Hal ini bukan karena area resapannya yang bermasalahnya, tetapi karena air yang terus naik. Hal yang sama juga terjadi di kawasan lain.

Selain itu, ia juga harus memindahkan kendaraannya dari area kolong rumah ke tempat yang kering. Sebab, kolong rumahnya lebih rendah dari jalan sehingga saat banjir, air pasti lari ke sana.

"Cuma urusan kendaraan sih yang agak PR. Banyak juga netizen nanya, kenapa nggak dinaikin nih segala macem. Garasinya gitu, kolongnya kenapa lebih rendah dari jalan. Karena ya itu pertama, ini tuh level existingnya dari rumah tahun 1980-an yang nggak pernah diurug. Jalanan aja banjir gitu. Jadi aku harus naikin seberapa lagi gitu untuk nyelamatin mobil aku," jelasnya.

Pada kaki-kaki tiang rumahnya sengaja dicat putih agar terlihat jelas noda banjir di dindingnya. Ia ingin mengingat ketinggian air yang masuk ke rumahnya setiap banjir. Ia bersyukur selama 3 tahun menempati rumah panggung, ketinggian air tidak ada yang melebihi 2,5 meter sehingga bagian dalam rumahnya aman.

"Aman, aman. Sebenarnya yang bikin rumah ini kuat dan tahan, misalnya tahan, ya nggak gampang ambruk gitu ya strukturnya itu sendiri," ujarnya.

Marie menambahkan ia tidak berniat untuk pindah ke tempat lain karena itu adalah rumah masa kecilnya. Selain itu, daerah rumahnya juga strategis, dekat dengan pusat kota dan tempat kerjanya.

"Mungkin setiap orang punya pilihan untuk pindah dari lahan itu, kenapa nggak dijual dan lain-lain. Tapi kalau aku pertahankan karena aku udah nyaman dengan area dan ini rumah masa kecil, jadi rumah ini punya valuenya sendiri untuk aku," tuturnya.

(aqi/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads