Mengulik Trik Marketing Properti 'Senin Harga Naik' yang Kini Jarang Dipakai

Mengulik Trik Marketing Properti 'Senin Harga Naik' yang Kini Jarang Dipakai

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Minggu, 09 Mar 2025 06:07 WIB
Ilustrasi rumah dijual.
Ilustrasi rumah dijual. Foto: Freepik
Jakarta -

Cara mempromosikan properti berbeda dengan barang lainnya. Perlu ada bumbu-bumbu promo, kata-kata yang menarik tetapi mudah dipahami. Salah satu contohnya adalah slogan 'Senin Harga Naik' yang sempat banyak dipakai dalam iklan properti pada tahun 2011-2012.

Apa makna di balik slogan 'Senin Harga Naik'? Benarkah harga properti akan naik setiap hari Senin pada saat itu?

Menurut Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong, slogan tersebut berarti meminta pembeli atau siapa pun yang tertarik dengan properti tersebut agar segera membelinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan Senin dipilih karena Senin merupakan hari pertama dalam seminggu. Sebelum Senin, ada Sabtu dan Minggu yang merupakan akhir pekan, di mana seseorang biasanya memiliki waktu luang. Sebelum akhir pekan berakhir, kamu diajak untuk segera mengamankan properti impianmu dengan harga penawaran yang tertera pada saat itu.

"Slogan itu artinya itu minta orang belilah sekarang. Jadi selalu mengiming-imingin orang supaya beli sekarang, kalau nggak, harga pasti akan naik terus gitu loh. Itu memang ada developer-developer yang melakukan hal seperti itu," kata Lukas saat dihubungi detikProperti, Sabtu (8/3/2025).

ADVERTISEMENT

Kemudian, penggunaan sebutan 'harga naik' itu tidak berarti benar-benar harga baru lebih tinggi dari sebelumnya. Bisa jadi harga yang dipakai adalah harga normal sebelum potongan harga di akhir pekan. Lukas menyebut slogan tersebut adalah bagian dari strategi marketing sales properti.

Lukas menyebutkan slogan seperti ini masih relevan untuk dipakai pada masa kini. Bahkan saat ini banyak marketing yang memakai slogan-slogan yang tujuannya sama, tetapi bahasanya berbeda dan lebih kekinian.

"Biasanya sih 'Ambil keputusan sekarang, it's time to buy property', 'Beli sekarang atau menyesal besok', gitu," sebut Lukas memberikan contoh slogan marketing masa kini.

Kamu juga pasti pernah melihat dalam iklan properti di billboard ada tulisan DP 0%, cicilan mulai dari Rp 2 jutaan, dan lainnya. Itu merupakan bagian dari promo, bukan slogan iklan.

"Itu lebih karena gimmick atau promo ya. Gimana caranya misalnya, oh misalnya dapatkan hadiah langsung ONH misalnya. Atau hadiah umroh atau trip ke Eropa. Itu kan gimmick-gimmick marketing ya. Promosi-promosi buat buyer (pembeli)," jelasnya.

Sementara itu, melihat dari catatan detikcom yang tayang pada 2012, Direktur Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk yang pada saat itu menjabat Indra W. Antono menjelaskan alasan slogan 'Senin Harga Naik' banyak dipakai.

Alasannya adalah terjadi inflasi yang terjaga hingga membawa suku bunga kredit berada terendah. Harga properti Indonesia pada saat itu tergolong rendah dibanding negara lain di kawasan Asia sehingga banyak yang membeli properti.

Namun, properti yang benar-benar harganya naik hanya yang memenuhi 3 aspek yaitu lokasi yang strategis, mendapakan momentum, dan harganya sesuai di kantong pembeli.

"Namun tidak berarti lokasi bagus bisa ngangkat (harga properti). Saya lebih pas bilang adalah faktor momentum. Kalau (lokasi) bagus tapi konsep salah? Bisa saja lokasi biasa namun konsepnya pas, harganya baik," terangnya di Jakarta, Rabu (17/7/2012) silam.

(aqi/das)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads