Bareskrim Polri menyita rumah mewah yang masih dibangun di kawasan perumahan Alam Sutera, Tangerang Selatan. Pembangunan rumah itu menggunakan dana dari kasus investasi bodong robot trading NET89 dengan tersangka Andreas Andreyanto.
Dikutip dari detikNews, Kanit V Subdit II Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, Kompol Karta mengatakan, pihaknya menemukan aliran dana untuk membangun rumah. Rumah tersebut diketahui bernilai Rp 15 miliar.
Rumah ini pun atas nama istri Andreas yang kini juga ditetapkan tersangka, yakni TL atau Theresia Lauren. Namun, dia mengatakan rumah itu akan ditempati anak Theresia berinisial MA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang menempati, yang mengurus adalah anaknya yang wanita, yang saat ini sudah kita tahan yaitu inisial MA bersama tersangka lain yang sudah kita lakukan penahanan," ujar Kompol Karta saat melakukan penyitaan di lokasi, Senin (30/12/2024).
"TL merupakan tersangka baru, merupakan istri dari AA dan termasuk dalam 14 tersangka dan disangkakan pasal TPPU," sambungnya.
Rumah bergaya kontemporer modern dibangun dengan dua sertifikat tanah. Bangunan pertama kali direnovasi pada 2021, namun dihentikan pada Oktober 2024 seusai polisi menemukan aliran dana tersangka kasus investasi bodong robot trading NET89.
"(Tahun) 2021 jadi masih awal, ini kavling, developer kasih tanah tanah kosong dikembangkan Andreas, setelah jalan bentuknya begini, yang kita sita bangunan ini, sertifikat di sini untuk ajukan pengadilan," jelasnya.
Ia mengungkapkan kondisi rumah masih banyak pembangunan dan kondisi rumah berantakan pada akhir Oktober saat ditemukan. Pembangunan rumah dihentikan lantaran polisi memasang police line dan melarang aktivitas.
Sebelumnya, pihak kepolisian sudah lebih dulu menyita dua mobil dari rumah itu, yaitu mobil BMW X5 hitam dan Porche. Kedua mobil disita di rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan).
"Yang kemarin kita sita waktu penggeledahan pertama ditemukan mobil Porche sama BMW di lokasi ini. Itu sudah kita sita di rupbasan," imbuhnya.
Kemudian, polisi segera menyerahkan berkas perkara untuk diserahkan ke jaksa penuntut umum (JPU). Langkah ini dilakukan supaya status aset-aset milik tersangka mendapat kepastian hukum.
"Setelah P21, kita serahkan ke jaksa untuk disidangkan di pengadilan yang ditentukan oleh jaksa nanti untuk mendapat kepastian hukum, biar kasus ini cepat selesai dan nanti putusannya apakah lari ke para korban, member-member atau lari ke negara, kita lihat putusan pengadilan," tuturnya.
Sebagai informasi, ada 14 tersangka dalam kasus investasi bodong robot trading NET89. Salah satunya Andreas Andreyanto selaku pemilik Net89 sekaligus pendiri PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI).
Artikel ini sudah tayang di detikNews.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(dhw/dhw)