Rumah123 telah merilis Flash Report edisi September 2024 yang mengungkapkan Semarang menjadi kota dengan kenaikan harga rumah seken tertinggi di Pulau Jawa sebesar 1,2% secara bulanan. Disusul Yogyakarta (1%) dan Bandung naik tipis sebesar 0,1%.
"Per bulan Agustus 2024, pertumbuhan harga rumah di Semarang tercatat 2,2% lebih tinggi dibandingkan laju inflasi tahunan di Semarang. Hal ini tercatat konsisten sejak bulan April 2024. Sementara mayoritas kota-kota lain di Indonesia mengalami pertumbuhan harga tahunan yang secara umum lebih rendah dibandingkan inflasi, sehingga Semarang menjadi salah satu kota yang cukup potensial bagi investasi properti," kata Head of Research Rumah123, Marisa Jaya seperti yang dikutip dari pernyataan tertulis pada Sabtu (28/9/2024).
Pencari properti di Semarang saat ini mayoritas berasal dari masyarakat di Kota itu sendiri sebesar 48,7%, disusul peminat dari Jakarta 18,2% dan Surabaya sebesar 4,4%. Kemudian, ada pula peminat dari Bandung, Depok, Malang, Kuta dan Tangerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon pembeli rumah seken di Semarang umumnya berusia 25-34 tahun (32%), ada pula usia 45-54 tahun (23,8%) dan usia 18-24 tahun (18,6%).
Kemudian, apabila dilihat dari kelas ekonominya, rata-rata calon pembeli rumah seken di Semarang adalah masyarakat kelas menengah dan menengah ke bawah.
Harga rumah yang banyak diincar adalah rumah yang harganya berkisar Rp 400 jutaan seperti di Tembalang (54,8%), Banyumanik (52%), Semarang Barat (57,6%), Semarang Tengah (42,4%), dan Pedurungan (41,7%).
Sebagai rincian, berikut harga rata-rata rumah seken di Semarang per Agustus 2024 berdasarkan luas rumahnya.
Luas kurang dari 60 m2: Rp 570 juta.
Luas 60-90 m2: Rp 864 juta.
Luas 91-150 m2: Rp 1,39 miliar.
Luas 151-250 m2: Rp 2,2 miliar.
Luas lebih dari 251 m2: Rp 5 miliar.
Peminat rumah seken seharga miliaran banyak ditemukan di Semarang Tengah yang rata-rata calon pembelinya berasal dari pasar kelas menengah dan menengah-atas dengan persentase rumah seharga Rp 1-3 miliar peminatnya sekitar 23,2% dan di atas Rp 5 miliar sekitar 12,3%.
Kebanyakan properti yang terjual di Semarang bentuknya adalah rumah tapak (65,1%), kemudian, ada tanah (13%), ruko (8,6%), gudang (8%), hingga apartemen (3,5%).
Harga Rumah Seken di Luar Pulau Jawa
Dalam data Rumah123 Flash Report edisi September 2024 kota di luar pulau Jawa yang masuk dalam daftar laporan properti terbaru mereka hanya Kota Medan, Makassar, Denpasar, Batam, Badung, dan Gianyar.
Secara month-on-month Kota besar di luar Pulau Jawa yang mengalami kenaikan terbesar adalah Makassar yakni 7,4%. Secara year-on-year, hingga Agustus 2024, Denpasar dan Makassar mengalami kenaikan harga 15,7% dan 2,5%.
Untuk rata-rata harga rumah seken per Agustus 2024 cukup bersaing dengan kota-kota di Pulau Jawa. Sebagai gambaran, Rumah123 Flash Report edisi September 2024 menyebutkan harga rumah seken di 3 Kota dengan pertumbuhan harga properti yang pesat yakni Medan, Denpasar, dan Makassar. Berikut rincian harga rata-rata rumah di tiga kota tersebut berdasarkan luas rumah kurang dari 60 m2 (terkecil) hingga di atas 251 m2 (terluas).
Medan: Rp 480 juta (rumah terkecil) dan Rp 4,2 miliar (terluas).
Denpasar: Rp 895 juta (rumah terkecil) dan Rp 6 miliar (terluas).
Tangerang: Rp 615 juta (rumah terkecil) dan Rp 5,4 miliar (terluas).
(aqi/abr)