Tren Harga Rumah di Indonesia Naik 2,3%, Tertinggi di Wilayah Ini

Tren Harga Rumah di Indonesia Naik 2,3%, Tertinggi di Wilayah Ini

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Sabtu, 27 Jul 2024 16:02 WIB
Ilustrasi Rumah Incaran Milenial dan Gen Z
Ilustrasi rumah. Foto: (Istimewa/Summarecon)
Jakarta -

Rumah123 melaporkan tren harga rumah di Indonesia berdasarkan data Indeks Harga Rumah Seken mengalami peningkatan 2,3% pada Juni 2024 dibandingkan Juni 2023. Denpasar mencatat kenaikan harga tertinggi sebesar 16,1%, kemudian ada Bogor 7,7%, dan Semarang 3,4%.

"Pada bulan Juni 2024, Indeks Harga Rumah Seken secara umum tercatat stagnan secara bulanan. Namun, secara tahunan, indeks ini mencatat pertumbuhan positif sebesar 2,3%," kata Head of Research Rumah123, Marisa Jaya dalah pernyataan tertulis seperti yang dikutip pada Sabtu (27/7/2024).

Untuk kawasan Jabodetabek, selain Bogor, empat kota lainnya yang mengalami kenaikan harga tahunan hunian, yakni Tangerang 1,9%, Depok 1,5%, Jakarta 1,2%, dan Bekasi 0,4%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, untuk area Pulau Jawa, selain Semarang, ada Bandung sebesar 1,2%, Yogyakarta 1,1%, dan Surakarta 0,8%. Sementara itu, peningkatan harga rumah di luar Pulau Jawa, juga terjadi di Medan sebesar 3,2%.

Di sisi lain, dari segi selisih pertumbuhan harga dengan inflasi tahunan, tiga kota yang memperoleh selisih tertinggi adalah Denpasar 12,2%, Bogor 5%, dan Semarang 1,1%. Menurut Marisa, jika pertumbuhan Indeks Harga Rumah Seken terjadi peningkatan, dalam beberapa bulan ke depan, diharapkan selisih pertumbuhan harga di kota-kota lain juga dapat mengungguli laju inflasi tahunan.

ADVERTISEMENT

"Hal ini akan semakin berdampak positif pada kepemilikan atau investasi properti mengingat nilai properti yang meningkat lebih cepat daripada laju inflasi, sehingga akan memberikan potensi pertumbuhan nilai keuntungan yang lebih tinggi," pungkas Marisa.

Pertumbuhan Harga Rumah di Jakarta

Rumah123 juga melaporkan pertumbuhan harga rumah di Jakarta sepanjang Semester I 2024. Dalam laporan tersebut terlihat pertumbuhan harga rumah di Jakarta setiap bulannya berkisar antara 0,8% dan 1,4% secara tahunan. Pertumbuhan ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kota di sekitarnya seperti Bogor yang berkisar antara 4,6% hingga 7,7%, atau Tangerang dan Depok.

Menurut laporan tersebut, ada beberapa alasan harga rumah di Jakarta tidak meningkat secara signifikan. Pertama, pengembangan properti di Jakarta telah tersaturasi sehingga tidak banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan. Selain itu, Jakarta juga kota yang padat penduduk dengan lahan terbatas saat ini sehingga pengembangan wilayahnya pun tidak semasif sebelumnya.

Alasan kedua, Jakarta juga sudah difasilitasi dengan aksesibilitas dan jaringan transportasi publik yang baik. Tidak akan ada lonjakan harga di beberapa daerah, berbeda dengan area lain yang mengalami lonjakan harga secara signifikan dengan adanya pengembangan baru, seperti tol ataupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Meskipun kenaikan indeks harga stagnan, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau. Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas," ujar Marisa.




(aqi/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads