Dalam data bulanan rumah di 11 daerah kota besar Indonesia mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. Penurunan harga ini tentunya juga akan mempengaruhi minat beli dari masyarakat Indonesia.
Dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (26/6/2024), Harga Rumah Sekunder di Indonesia Tercatat Turun 0,1% pada bulan Mei 2024. Selain itu, volume pasokan rumah naik 0,5% secara month-on-month, berdasarkan indeks suplai rumah sekunder.
Dalam data tersebut juga disebutkan adanya beberapa kenaikan dan penurunan minat pembeli rumah di berbagai daerah. Berikut daftarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daerah yang Paling Diminati Pemburu Rumah di Bulan Mei 2024
1. Jabodetabek
Berdasarkan data listing enquiries terbaru, Tangerang telah menempati posisi teratas sebagai lokasi paling diminati oleh masyarakat Indonesia yang ingin membeli rumah. Tangerang mencatat persentase sebesar 15,6% dari total permintaan pencarian rumah di Indonesia pada bulan ini.
Setelah Tangerang, Jakarta Selatan menempati peringkat kedua dengan pangsa pasar sebesar 11,4%. Sementara itu, Jakarta Barat berada di posisi ketiga dengan persentase 10,8%. Kedua daerah ini terus menunjukkan daya tarik yang signifikan bagi calon pembeli rumah, berkat berbagai fasilitas dan infrastruktur yang mendukung kualitas hidup.
Di wilayah Jabodetabek, Jakarta Barat sendiri tercatat mendapatkan kenaikan popularitas terbesar secara month-on-month dengan peningkatan sebesar 1,2%, diikuti oleh Jakarta Selatan dengan 0,6% dan Tangerang 0,5%.
2. Pulau Jawa (Di Luar Jabodetabek) dan di Luar Pulau Jawa
Selain Jabodetabek, kota besar lainnya di Pulau Jawa seperti Sidoarjo dan Bandung juga mengalami kenaikan popularitas masing-masing sebesar 0,1%. Di luar Pulau Jawa, Batam menjadi kota dengan kenaikan popularitas tertinggi, yakni 0,1%.
3. Penurunan Popularitas di Beberapa Kota Besar
Meskipun beberapa daerah mengalami peningkatan popularitas, beberapa kota besar lainnya justru mengalami penurunan permintaan pencarian rumah. Surabaya mencatat penurunan terbesar sebesar 0,5%, diikuti oleh Badung dan Denpasar masing-masing sebesar 0,4%.
(dna/dna)