Pernah kebayang nggak air limbah disulap jadi air minum dan bisa diminum langsung dari keran? Ternyata, itu bisa dilakukan lho.
Windhoek, ibu kota Namibia, telah mengolah air limbah menjadi air minum selama berpuluh-puluh tahun. Hal itu dilakukan karena terbatasnya ketersediaan air di sana.
Melansir Nature, Jumat (27/9/2024), Namibia adalah negara paling kering di selatan Afrika dengan curah hujan per tahun sekitar 280 milimeter. Sebanyak 83% curah hujan hilang akibat evaporasi dan 14% lainnya terserap oleh tumbuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 1960, Windhoek kesulitan menyokong kebutuhan air bersih untuk penduduknya yang terus bertambah, ditambah lagi dengan terbatasnya ketersediaan air di sana membuat kota tersebut harus berinovasi.
Setelah 8 tahun melakukan proyek percobaan, dibuatlah Goreangab Water Reclamation Plant (GWRP) yang menjadi pertama di dunia untuk mempurifikasi langsung air limbah. GWRP kemudian diganti oleh New Goreangab Wastewater Reclamation Plant (NGWRP) yang dioperasikan oleh Wingoc (Windhoek Goreangab Operating Company) pada 2002.
Fasilitas tersebut menggantikan GWRP untuk meningkatkan kapasitas air yang dihasilkan. NGWRP terus beroperasi hingga saat ini. Saat ini, fasilitas tersebut menghasilkan sekitar 25.000 kiloliter air minum setiap hari atau sekitar 35% dari konsumsi masyarakat Windhoek.
Manajer Umum NGWRP, Thomas Honer mengatakan bahwa ada banyak kontaminan di dalam air limbah yang diolah. Mulai dari bahan kimia sabun cuci piring hingga pengawet kosmetik. Begitu timnya menemukan hal tersebut, mereka langsung menganalisis, mengolah, dan membuangnya.
"Aturan terpenting saat ini, dulu, dan akan selalu keselamatan adalah yang utama," tuturnya, dikutip dari Nature.
NGWRP ini menggunakan proses yang dinamakan direct potable reuse (DPR) atau penggunaan kembali air langsung minum. Proses tersebut menghilangkan polutan dan kontaminan dari air limbah melalui proses multi-barrier sebelum air tersebut masuk ke dalam pasokan air minum, semuanya dalam waktu 24 jam.
Pemerintah daerah Windhoek mengklaim bahwa fasilitas NGWRP tidak pernah dikaitkan dengan wabah penyakit yang ditularkan melalui air. Dengan kata lain, air itu aman dikonsumsi.
(abr/dna)