Banyaknya jumlah rumah kosong yang ditinggalkan di Jepang semakin tinggi. Fenomena ini disebut dengan akiya.
Dikutip dari situs Cheap Houses Japan, akiya diterjemahkan sebagai rumah kosong yang mungkin memiliki atau tidak memiliki kepemilikan yang dapat dilacak. Tingginya jumlah akiya membuat fenomena ini terlihat biasa di Jepang, terutama di pulau-pulau kecil seperti Shikoku dan Kyushu.
Dikutip The Guardian, Kementerian Dalam Negeri Jepang mengungkapkan jumlah akiya di sana mencapai 9 juta atau 14% hunian di Negeri Matahari Terbit itu. Jumlah rumah kosong di Jepang saat ini meningkat sebesar 510.000 dan menjadi rekor tertinggi. Jumlah rumah kosong di Jepang per Oktober 2023 menjadi 8,49 juta dari yang sebelumnya hanya 3,85 juta pada tahun 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian lain menyebut jumlah akiya lebih besar lagi, yaitu sekitar 11 juta rumah. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat dan melebihi 30% dari seluruh persediaan rumah di Jepang pada tahun 2033.
Penyebab Fenomena Akiya di Jepang
Kok bisa sih di Jepang banyak akiya? Berikut ini sejumlah penyebab fenomena akiya semakin tinggi di Jepang, yang dilansir dari situs Kokoro JP:
1. Jumlah Populasi Menurun
Jumlah populasi di Jepang saat ini terus menurun. Puncak dari jumlah populasi Jepang yakni pada 2010 dengan jumlah 128 juta penduduk.
Tahun 2018, populasi menurun menjadi 126 juta orang. Berdasarkan perkiraan dari National Institute for Population and Social Security Research, populasi Jepang pada 2060 bisa menurun hingga 87 juta jiwa.
2. Banyak Orang Tua
Masih berkaitan dengan jumlah populasi. 25 persen dari penduduk Jepang adalah orang tua di atas 65 tahun. Sementara angka kelahirannya sangat rendah, yakni 1,44 pada 2016. Ini membuat perbandingan yang tidak sepadan sehingga populasi Jepang akan terus menyusut.
3. Urbanisasi
Urbanisasi memang menjadi masalah di berbagai negara. Namun di Jepang, kondisi ini menjadi masalah serius karena banyak anak muda produktif yang meninggalkan desanya untuk bekerja di kota. Hal ini membuat mereka meninggalkan rumah di desa hingga tak ditempati dalam waktu yang lama.
4. Kebijakan Bunga Murah
Jumlah akiya juga meningkat karena adanya insentif kredit pemilikan rumah (KPR) yang cenderung mempermudah pembelian rumah baru. Orang-orang kemudian membeli rumah baru yang lebih baik dan meninggalkan rumah lama mereka.
5. Kebijakan Pajak Tanah Kosong
Penyebab terakhir adalah adanya kebijakan pajak 5 kali lipat pada tanah kosong yang tidak dimanfaatkan. Orang-orang pun memilih membiarkan rumah mereka terbengkalai daripada menghancurkannya menjadi tanah kosong.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu fenomena akiya beserta 5 penyebab tingginya jumlah akiya di Jepang.
(abr/dna)