Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengungkapkan tahun ini Ibu Kota Nusantara (IKN) akan memulai proyek hunian baru. Nantinya, proyek ini akan menjadi pembangunan pertama di IKN yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Hunian," kata Agung saat ditemui seusai Rapat Kerja bersama Komisi II DPR RI pada Senin (9/9/2024).
"Bukan Summarecon. Pemrakarsanya yang pertama, ada Intiland, ada Nindya Karya, kemudian dari asing dari Malaysia Maxim (Maxim Global Berhad) dan IJM (IJM Corporation Berhad). Kemudian juga ada Ciputra," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Agung optimis proyek dengan skema KPBU bisa diwujudkan tahun ini, tetapi masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui, salah satunya konsultasi dengan Kementerian Keuangan. Jika semua sudah selesai dan disetujui, baru dari pihak OIKN akan membuka tender.
"KPBU ini masih proses karena KPBU ini ada tahapan-tahapannya yang harus dilalui dan memang melibatkan berbagai pihak. Jadi kita konsultasi dengan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), setelah kemudian Kementerian Keuangan. Sekarang tahapannya me-finalkan angka-angka, biaya yang akan dijadikan dasar oleh investor. Kalau itu disetujui, maka baru kita akan melakukan tender," jelas Agung.
Dalam pemilihannya, Agung menyebut tidak membedakan antara investor dalam dan luar negeri. Namun, memang untuk investor dalam negeri akan didahulukan.
"Investor dalam negeri itu harus masuk terlebih dahulu sesuai arahan Bapak Presiden dan untuk membuktikan kepada dunia bahwa IKN ini berhasil jadi dan menarik. Maka memang investor dalam negeri yang musti didahulukan. Dalam negeri sudah masuk, sudah siap. Sekarang asingnya juga tertarik dan ikut," ungkapnya.
Sementara itu, mulai September ini diperkirakan akan ada 6-8 groundbreaking yang akan dilakukan di IKN. Dengan total 61 lewat letter of intent (LoI) yang masuk dan menyatakan minat untuk berinvestasi dengan nilai Rp 80,4 triliun.
Baca juga: Meneropong Masa Depan IKN |
"Masih ada 61 lagi yang dalam proses pembahasan. Ini totalnya sekitar Rp 80,4 triliun," sebut Raja Juli, di Senayan, Jakarta Pusat.
Nilai investasi ini berasal dari direct investment Rp 49,3 triliun dan skema KPBU atau Public Private Partnership (PPP) sebesar senilai Rp 30,9 triliun.
Dari 6-8 groundbreaking yang akan digelar di IKN dua di antaranya dari asing yakni China dan Australia. Pertama ada perusahaan dari China yakni Delonix. Mereka akan membangun mal, hotel, apartemen berbentuk mixed use. Dengan nilai investasi sekitar Rp 500 miliar. Kemudian Australia akan membangun Independent School, sebuah sekolah dengan nilai investasi sekitar Rp 150 miliar.
Untuk waktu groundbreaking sendiri, Raja Juli belum bisa memastikan jadwalnya. Dia perlu mencocokkan dengan jadwal dengan Presiden Joko Widodo.
"Belum, sedang dicocokkan dengan Presiden," pungkasnya.
(aqi/zlf)