Harga rumah primer terpantau meningkat terbatas pada triwulan II tahun 2024. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mencatatkan pertumbuhan harga lebih rendah dari triwulan sebelumnya.
"Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan II 2024 tercatat sebesar 1,76% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I 2024 sebesar 1,89% (yoy)," ujar Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono yang dikutip dalam keterangan tertulis pada situs resmi Bank Indonesia, minggu (18/8/2024).
Dalam laporan survei tersebut, diperkirakan perlambatan harga properti ini dipengaruhi antara lain oleh perkembangan harga bahan banguna. Hal ini tercermin dari perlambatan IHPR yang sejalan dengan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Subkelompok Pemeliharaan, Perbaikan, dan Keamanan Tempat Tinggal/Perumahan pada Juni 2024 sebesar 0,49% (yoy), lebih rendah dari 0,76% (yoy) pada triwulan I 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan IHPR yang terbatas disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan harga seluruh tipe rumah. Hal ini terutama pada rumah tipe kecil yang tumbuh 2,09% (yoy), melambat dibanding triwulan sebelumnya sebesar 2,41% (yoy).
Sementara perkembangan harga rumah tipe menengah dan besar pada triwulan II 2024 juga terindikasi melambat. Indeks harga masing-masing tipe rumah sebesar 1,45% (yoy) dan 1,47% (yoy). Angka tersebut melambat dari triwulan sebelumnya yang sebesar 1,60% (yoy) dan 1,53% (yoy).
Secara spasial, perlambatan IHPR tahunan pada triwulan tersebut terjadi di 4 dari 18 kota. Perlambatan terjadi di Kota Batam 4,58% (yoy) pada triwulan I 2024 menjadi 2,25% (yoy).
Lalu, perkembangan harga rumah yang meningkat terutama di Kota Pekanbaru yang tumbuh 1,69% (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi 0,13% (yoy). Diikuti Kota Pontianak dari 4,68% (yoy) menjadi 5,40% (yoy), Kota Balikpapan dari 0,48% (yoy) menjadi 1,15% (yoy).
Secara triwulanan IHPR di pasar primer pada triwulan II 2024 tumbuh 0,35% (qtq). Angka tersebut menunjukkan perlambatan dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,57% (qtq).
Hal ini dipicu oleh perlambatan harga rumah tipe kecil dan menengah. Pertumbuhan harga rumah tipe kecil dari 0,67% (qtq) pada triwulan 1 menjadi 0,44% (qtq).
Sementar rumah tipe sedang dari 0,40% (qtq) menjadi 0,34% (qtq). Namun, rumah tipe besar pada triwulan II 2024 0,34% (qtq) lebih tinggi dari sebelumnya yang 0,27% (qtq). Alhasil, nilai ini dapat menahan perlambatan harga rumah di pasar primer.
Lebih lanjut, secara spasial perlambatan IHPR primer secara triwulanan terjadi di 10 dari 18 kota antara lain. Terutama pada Kota Samarinda yang dari 2,18% (qtq) menjadi 0,15% (qtq), Kota Denpasar dari 1,07% (qtq) menjadi 0,44% (qtq), dan Kota Pontianak yang dari 1,2% (qtq) menjadi 0,73% (qtq).
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(dhw/dna)