Presiden Joko Widodo mengungkapkan keinginannya agar danau atau embung di Ibu Kota Nusantara (IKN) ditambah. Menurutnya, keberadaan danau atau embung dapat menurunkan suhu di perkotaan.
"Di sini akan dibangun 60 danau kecil atau embung. Saya pun menawar ke PU (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) kalau bisa dua kali lipat lebih baik atau tiga kali lipat lebih baik, dan itu bisa kita lakukan dan tidak mahal. APB punya kemampuan," kata Jokowi saat hadir dalam acara Pengarahan Presiden Jokowi kepada Kepala Daerah Seluruh Indonesia di IKN pada Selasa (13/8/2024).
Ia menginginkan dalam realisasinya kelak, melibatkan tenaga ahli seperti arsitek landscape sehingga perencanaannya lebih matang dan tidak asal-asalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang harus direncanakan, harus didesain. Jangan seadanya. Harus ada airnya, dari sisi estetika, keindahan, semuanya. Berikan ke arsitek landscape yang memiliki kemampuan untuk membangun ini," lanjutnya.
Ke depannya, di IKN juga akan menerapkan tren energi hijau di mana targetnya dapat menjadi kota dengan kualitas udara terbaik dan tanpa polusi.
"Dan juga ke depan, nanti akan jadi tren penggunaan energi hijau. Saat ini 100% sudah menggunakan energi hijau. Nanti kalau ini sudah dimulai, semua kendaraannya juga harus kendaraan listrik," paparnya.
Menurut data terbaru, indeks kualitas udara di IKN menyentuh level 6 dari maksimal di level 50.
"Kemarin saya cek Air Quality-nya udah 6, hanya 6. Padahal kendaraannya belum listrik. Kalau udah listrik bisa 0. Kemarin kita cek Singapura 53. Maksimal itu 50, udara yang baik dan sehat," ujarnya.
Sementara itu, dalam kesempatan ini juga Jokowi menyebutkan bangunan lain yang akan tersedia di IKN. Mulai dari sektor pendidikan, perbankan, logistic, hingga hunian.
"Di IKN ada 55 investor yang sudah masuk. Kemudian dalam proses seleksi dan verifikasi, kemarin sudah ada 472 LOI (Letter of Intent) kemudian diverifikasi jadi 220 dan masih diseleksi terus. Yang sudah masuk pendidikan, baik universitas maupun SD sampai SMA ada 6, rumah sakit ada 3, retail dan logistik ada 10, hotel sudah ada 8, energi 2, perbankan ada 14, kemudian hunian ada 9 perusahaan, media dan teknologi ada 3," pungkasnya.
(aqi/aqi)