Bangunan kantor-kantor bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengusung konsep ramah lingkungan. Setiap bagian bangunan manfaatnya masing-masing, tidak hanya sekadar estetika saja.
Bangunan yang ada di sana mengikuti prinsip desain yang digunakan di IKN, salah satunya selaras dengan alam. Firma arsitektur yang merancang beberapa bangunan di IKN, Alien Design Consultant (Alien DC), pun membeberkan proses perancangan bangunan dengan konsep tersebut.
Head of Studio 3 Alien DC, Prasetyo Condro Gumilar, mengatakan dalam pembuatan desain, pihaknya memiliki tim khusus untuk me-review desain dalam aspek ramah lingkungan atau 'green'nya. Ia juga menjelaskan bahwa aspek ramah lingkungan bukan hanya sekadar bangunan yang dipenuhi oleh tanaman saja, tetapi efisiensi energi yang digunakan. Sebagai contoh, penggunaan AC yang dikurangi karena banyaknya bukaan pada sebuah bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk di kantor bank BUMN, misalnya di kantor BNI, pihaknya menggunakan secondary skin untuk menghalau panas dan sinar matahari alih-alih rooster. Selain fungsional, penggunaan secondary skin ini juga bisa memberikan kesan mewah dan privat pada bangunan tersebut.
![]() |
Sementara itu, desain kantor BNI berupa staking karena mengikuti kontur tanah yang sudah ada. Dengan desain staking, memungkinkan setiap bagian atap digunakan sebagai balkon yang bisa dipakai untuk bersantai dan juga dipasang panel surya untuk sumber energi listrik.
"Kalau aspek green-nya sendiri, kita di atas itu akan ada banyak green roof karena memang desainnya itu staking, jadi bangunannya itu turun-turun ke depan, bertingkat-tingkat, itu juga membuat ada space di roof-nya untuk area santai dan area greenery-nya," ujarnya kepada detikcom, Selasa (6/8/2024).
Sementara itu, untuk kantor BTN, bangunannya banyak menggunakan kaca agar cahaya bisa masuk ke dalam gedung. Meski demikian, hal itu tidak lantas membuat gedung terasa panas lantaran dilapisi dengan secondary skin
"Jadi kaca itu sendiri itu kita batasi jadi kalau misalkan kaca di sini hanya menjadi elemen horizontal terus kemudian ini bukan hanya kaca tapi second skinnya juga ada," kata Managing Director Alien DC Hardyanthony Wiratama saat diwawancarai detikcom beberapa waktu lalu.
"Jadi kita punya semacam kayak fin-fin horizontal dan fin-fin itu sendiri yang biasanya kayak di bangunan-bangunan office, itu fin-nya hanya satu bagian atas, kita punya beberapa layer fin, tapi fin itu kenapa horizontal jadi dia itu nggak menghalangi pandangan atau visual dari dalam keluar itu pandangan tidak terhalang, tapi shading matahari terkena kanopi itu. Jadi nggak akan panas," sambungnya.
![]() |
Tak hanya itu, di gedung ini juga terdapat berbagai fitur yang ramah lingkungan. Misalnya seperti penggunaan teknologi fotovoltaik yaitu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik.
"Terus bangunan ini juga udah eco-friendly dilengkapi dengan feature-feature yang tentunya terkait dengan mechanical equipment dari HVAC-nya sudah yang terbaru, tentunya di HVAC dengan water cooling system jadi lebih hemat energi, terus kemudian menggunakan fotovoltaik juga jadi penggunaan energi dari matahari kita manfaatkan juga walaupun tidak sebagian besar, tapi tetap ada," jelasnya.
Di kantor BTN nantinya juga ada embung untuk menampung air hujan. Air yang sudah ditampung dapat digunakan sebagai cadangan air atau daerah resapan air.
"Air sendiri tentunya air tanah, tapi selain itu kita juga create di depannya itu ada embung untuk penampungan juga. Jadi intensitas hujan di sini bagus juga, jadi air itu akan tertampung di situ jadi cadangan air kita untuk resapan ke bawah tanah juga," tutur Hardy.
(abr/dna)