Patung Garuda yang berada di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN) menarik perhatian masyarakat. Mulai dari warnanya yang gelap hingga fungsi ikon itu sendiri.

Selain menjadi ikon, patung garuda tersebut memiliki beberapa fungsi. Misalnya sebagai ruang kerja hingga membuat area tersebut menjadi adem.

"(Patung garuda) fungsional, fungsional. Nanti kan ada ruangan. (Patung garudanya?) Iya, nanti ada kantor ada ruangan, tapi ruang terbuka," kata Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga sembari meninjau kawasan Istana Kepresidenan, Jumat (9/8/2024).

"Tapi itu memang didesain sedemikian rupa, anginnya, udaranya menjadi dingin, tidak terlalu panas. Bilah-bilahnya itu mengarahkan angin," sambungnya.

Walau ukurannya besar, kata Danis, patung garuda itu tidak memerlukan perawatan ekstra alias hampir free maintenance. Dan warnanya yang gelap itu lama-kelamaan akan berubah menjadi hijau setelah teroksidasi.

"(Waktu oksidasi) kata Pak Nyoman nggak lama ya, setahun dua tahun karena dikasih cairan dan ada proses oksidasi," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono mengatakan burung garuda yang ada di Istana Garuda akan berubah menjadi warna hijau setelah teroksidasi.

"Itu warna hijau itu kalau sudah teroksidasi, itu nanti jadi hijau menurut pak Nyoman Nuarta," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Jumat (2/8/2024).

Saat ini bilah-bilah garuda yang sudah terpasang tampak berwarna gelap. Namun, seiring berjalannya waktu, warnanya akan berubah karena sudah teroksidasi. Nantinya, lambang garuda tersebut berubah warna menjadi hijau seperti patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang ada di Bali.

"Memang sekarang seperti itu, tapi nanti kalau sudah teroksidasi seperti GWK," tutur Basuki.

Video: Melihat Perkembangan Terbaru IKN 2025!

Video: Melihat Perkembangan Terbaru IKN 2025!