Desain burung Garuda yang ada di belakang kantor presiden atau Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) menarik perhatian. Sebab, dalam desain awal perencanaan kawasan Istana Presiden, burung Garuda tersebut berwarna hijau namun kini ketika sudah dipasang berwarna gelap.
Terkait hal tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono pun buka suara. Ia mengatakan, burung garuda yang ada di Istana Garuda akan berubah menjadi warna hijau setelah teroksidasi.
"Itu warna hijau itu kalau sudah teroksidasi, itu nanti jadi hijau menurut pak Nyoman Nuarta," ujarnya kepada wartawan di kantornya, Jumat (2/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini bilah-bilah garuda yang sudah terpasang tampak berwarna gelap. Namun, seiring berjalannya waktu, warnanya akan berubah karena sudah teroksidasi. Nantinya, lambang garuda tersebut berubah warna menjadi hijau seperti patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang ada di Bali.
"Memang sekarang seperti itu, tapi nanti kalau sudah teroksidasi seperti GWK," tutur Basuki.
Dalam catatan detikcom, I Nyoman Nuarta sebagai desainer garuda di IKN sempat menjelaskan bahwa Istana Garuda dirancang sebagai sesosok rumah yang berasosiasi pada burung garuda.
"Tidak hanya berhenti pada landmark sebuah kawasan, tetapi lebih sebagai perwujudan pencapaian sinergi antara seni, sains, dan teknologi. Perpaduan ketiganya selalu mewarnai keberadaan bangunan-bangunan ikonik di seluruh dunia," terang Nuarta, dikutip dari arsip Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Mei, 2022) pada Jumat (2/8/2024).
![]() |
Nuarta menerangkan secara konsep dan bentuk, Istana Garuda akan menjadi istana presiden pertama di dunia yang dibangun sebagai karya seni. Sementara secara teknologis, Istana Garuda memakai teknologi pembuatan patung yang sudah dipatenkan.
"Sosok burung yang berasosiasi pada garuda dalam Istana Garuda akan dibangun dari kerangka baja, serta cangkang dari tembaga, kuningan, galyalum dan kaca. Tembaga dan kuningan selanjutnya akan mengalami proses oksidasi, sehingga perlahan-lahan akan berwarna hijau tosca yang matang," beber Nuarta.
Burung garuda raksasa dirancang dengan bentangan sayap sepanjang 177 meter dan tinggi 77 meter. Bilah sayapnya terbuat dari kuningan dan baja antikorosi yang diproduksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
(abr/zlf)