.webp)
Sebuah rumah tiga lantai ambruk dalam sekejap hingga rata dengan tanah. Rumah tersebut dikabarkan baru direnovasi 3 tahun lalu.
Mengutip dari detikJabar, salah satu warga Elin (45) mengatakan rumah tersebut milik warga bernama Cece Sudrajat. Ia menyebut bangunan yang ambruk baru direnovasi pemiliknya tiga tahun lalu. Di bagian bawah rumah, pemilik membuka warung.
"Ini rumah tiga tingkat, bawahnya warung. Baru dibangun dirombak tiga tahun lalu," ujar Elin, dikutip dari detikJabar, Rabu (7/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (6/8) pukul 15.30 WIB di Kampung Cilisung, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.
Elin saat itu sedang berada dekat lokasi kejadian. Ia mengaku kaget mendengar suara seperti ledakan saat rumah ambruk. Adapun tempat tinggalnya berada di seberang rumah yang ambruk.
"Saya pas dengarnya kaget sampai nangis, jerit-jerit lah liat bangunannya ambruk. Suara ambruknya kaya ledakan juga. Beberapa orang yang melihat langsung berhamburan. Untung aga sepi, gak terlalu banyak orang," ungkapnya.
Lalu, Elin menceritakan detik-detik ambruknya rumah. Ia mengatakan awalnya bagian bawah rumah retak terlebih dahulu sebelum bangunan di atasnya mengelupas dan ambruk.
"Jadi awal mulanya kaki-kaki rumahnya tiba-tiba retak. Sudah gitu tiba-tiba bangunan atasnya ngelupas. Langsung saja hancur. Jadi kaki-kaki rumahnya dulu, yang punya keluar, terus ambruk saja," ujar Elin.
Ia mengatakan tak ada korban dalam kejadian itu. Namun, satu orang hampir tertimpa dan berhasil menyelamatkan diri.
Dadang Ahdiyat (58) yang selamat dari peristiwa tersebut mengaku sempat terjebak di dalam rumah sekitar 15 menit. Ada empat orang di dalam rumah sebelum rumah ambruk, yaitu Dadang, dua orang tuanya dan satu orang adiknya.
"Di dalam hanya saya saja. Kedua orang tua sama adik saya sudah keluar duluan," ujar Dadang.
Ia pun merasakan ada tanda-tanda rumah akan ambruk. Saat itu, ia hendak menunaikan ibadah salat Ashar. Dadang mengatakan ada suara dan retak pada tembok.
"Ada tanda-tanda sebelum ambruk, tembok itu retak dan mengeluarkan suara, yang di bawah di lantai satu. Saya mandi dulu, karena mau salat Ashar tapi yang lain mah pada keluar, setelah salat baru ambruk," jelasnya.
Dadang berada di dalam kamar saat bangunan itu ambruk. Bagian atas kamarnya merupakan loteng yang masih kokoh, sehingga tidak sampai menimpanya.
"Saya sempat kejebak di dalam kamar, kan di atas ada loteng. Jadi alhamdulillah nggak ketimpa. Cuma di luar kamar pada rubuh. Dari situ saya dengan ada yang teriak manggil 'Uwa.. Uwa', saya di kasih air mineral sama tetangga yang nolongin," katanya.
Selain itu, ia sempat menyadari ada retakan di lantai sehari sebelum rumahnya ambruk. Dadang menyebut bangunan bawah rumahnya merupakan warung. Sedangkan lantai dua dan tiga digunakan untuk ruang keluarga.
"Bangunan tiga lantai yang bawah warung. Sebelumnya kemarin sempat kelihatan corannya retak, ring balok di lantai satu, dan getaran sama ambruknya tadi. Ini kan yang lantai satu tembokannya sudah lama, yang atas mah sebetulnya aman, tapi pas kejadian lantai satu sampai tiga langsung habis," pungkasnya.
Artikel ini sudah tayang di detikJabar.
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(dhw/zlf)
