Kisah Sri Pemulung: Dulu Tidur Beralas Sampah, Lalu Beli Rumah 600 m2

Kisah Sri Pemulung: Dulu Tidur Beralas Sampah, Lalu Beli Rumah 600 m2

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Rabu, 17 Jul 2024 08:14 WIB
Sosok Sri, seorang pemulung yang berhasil beli lahan 600 meter persegi
Sosok Sri yang berhasil beli laham 600 meter persegi. Foto: Tyana Fitriasari
Jakarta -

Hidup di jalanan sejak usia 11 tahun, tidak menghentikan rezeki Sri, warga Bantargebang yang berprofesi sebagai pemulung. Dia kini berhasil membeli rumah pertamanya seluas 600 meter persegi.

Sri bercerita dia adalah pendatang di Bekasi. Sebelumnya dia sudah berpindah berkali-kali dari Cakung, Srengseng Sawah, Senen, hingga akhirnya menetap di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Pemulung bukanlah pekerjaan pertamanya. Dia pernah menjadi pembantu dan karyawan di rumah makan. Pada saat itu, dia mengerjakan apa pun agar dapat bertahan hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pernah merasakan tidur di bawah jembatan dan di atas sampah. Menurutnya, itu adalah 'rumah' ideal bagi pemulung pada saat itu. Bukan seperti saat ini yang dia sebut sudah lebih layak dengan mengontrak di rumah petak kecil.

Penampakan pemukiman sekitar BantargebangPenampakan pemukiman sekitar Bantargebang Foto: Sekar Aqillah Indraswari

ADVERTISEMENT

Setelah 4 tahun bekerja serabutan, Sri terjun jadi pemulung. Dia menetap di dekat tempat pembuangan besar hingga dia sampai di Bantargebang, lahan pembuangan sampah baru pindahan dari Cakung.

"Di mana ada laler, ada pembuangan sampah, di situ ada saya," kata Sri kepada detikcom pada Selasa (16/7/2024).

Sampai di sini, hidupnya tidak langsung nyaman. Dia tetap mengambil sampah dan memutar sisa penghasilannya untuk mendapat pemasukan lebih.

"Mulai dari 1999 udah ngerjain ini, tapi sambil sambilan. Yah mulung, yah beliin (barang bekas). Kalau saya dapet mulung, saya dapet sisa, saya kerjain di rumah karena saya nggak punya modal," tutut Sri.

"Jadi sisanya tabungan dari makan dikit-dikit, ada temen yang mau jual (barang bekas) saya beli. Nanti di rumah disortir gimana caranya bisa dapet untung lagi," lanjutnya.

Penampakan pemukiman sekitar Bantargebang.Penampakan permukiman sekitar Bantargebang. Foto: Sekar Aqillah Indraswari

Berkat kerja kerasnya, dia berhasil membeli lahan seluas 600 meter persegi di dekat gunung sampah Bantargebang. Dia nekat mengambil pinjaman dunia dengan nominal fantastis yakni Rp 200 juta dengan masa pengembalian 3 tahun.

"Yah ini rumah karena saya ngutang, kalau nggak ngutang saya nggak bisa rumah rumah. Ini saya ngutang di Mandiri," tuturnya.

Rumah pertamanya pun berhasil dibangun pada 1999. Rumah tersebut kini juga tempat usaha yakni warung kelontong dan pengepul sampah botol kaca bekas dan gelas plastik.

"Kalau saya dari dulu sambil warung, sambil mulung. Sekarang ibu udah cukup umur, jadi mulungnya saya berhenti, saya kerja di
warung," sebutnya.

Sang suami ikut membantu mengurus usaha sampah mereka. Dia mengatakan suaminya belajar dari dirinya terkait sampah. Kini Sri lebih banyak menjaga warung dan melayani pembeli yang rata-rata memesan kopi. Pelanggannya sendiri berasal dari para pekerja teknisi Bantargebang.

"Kalau di sini, bagi saya nggak ada duka apa-apa asal saya mau kerja, saya bisa makan," pungkasnya.




(aqi/aqi)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads