Salah satu stadion baseball di Indiana, Amerika Serikat, Stadion Bush yang sudah tidak terpakai diubah jadi apartemen mewah bernama Stadium Lofts & Flats. Pemilik apartemen tersebut mengungkapkan proses renovasinya membutuhkan dana US$ 13,8 juta atau Rp 227 miliar (kurs Rp 16.468).
Michael Cox, John Watson, dan kedua putranya adalah orang-orang di balik munculnya Stadium Lofts & Flats yang dibuka pada 2013. John Watson adalah ketua dewan Indiana Landmarks, sebuah organisasi nirlaba pelestarian sejarah di negara bagian tersebut.
"Awalnya, orang mengira kami gila karena ingin mengubah stadion bisbol yang ditinggalkan menjadi apartemen," kata kepala sekolah di Core Redevelopment, Michael Cox kepada CNBC Make It seperti yang dikutip pada Sabtu (15/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari CNBC, Stadion Bush telah beberapa kali berganti fungsi. Semula lahan ini adalah rumah bagi suku Indian Indianapolis dari tahun 1931 hingga 1996. Kemudian, digunakan sebagai jalur tanah selama beberapa tahun dan akhirnya sebagai tempat penyimpanan mobil sebelum akhirnya terbengkalai.
![]() |
John Watson selaku ketua dewan Indiana Landmarks, diminta untuk menyelamatkan Stadion Bush agar tidak diratakan dengan tanah. Meskipun telah lama terbengkalai, bagi warga Indiana, tempat ini menyimpan banyak kenangan.
"Saya bermain bisbol saat tumbuh dewasa dan saya selalu berpikir mungkin saya akan masuk Hall of Fame sebagai pemain bisbol," ujar John Watson.
"Hampir semua orang pernah ke sini untuk menonton pertandingan bisbol selama hidup mereka, jadi koneksinya sangat erat, dan orang-orang tidak sabar untuk datang ke proyek tersebut," tambahnya.
Dia pun menawarkan untuk diubah menjadi apartemen. Kemudian, untuk bagian lapangannya bisa dihidupkan lagi untuk digunakan sebagai lapangan bola dan bisbol. Sayangnya karena keterbatasan dana, realisasinya hanya sampai pembangunan apartemen.
Proses Pengubahan Status Properti
![]() |
Mereka mengubah akta properti ke Indiana Landmarks pada tahun 2011 dengan membayar US$ 10 atau setara dengan Rp 164 ribu dan US$1 atau Rp 16 ribu untuk penyerahan kepada mitra.
"Seringkali kota-kota menjual propertinya kepada organisasi nirlaba untuk disposisi. Itulah yang terjadi di sini," kata Watson.
Sebagai bagian dari kesepakatan dengan kota Indianapolis untuk mendapatkan stadion tersebut, Core Redevelopment sebagai grup pengembang Midwest diminta untuk membangun 144 apartemen tambahan di luar stadion di empat gedung yang berdekatan, yang mereka beri nama Stadium Flats.
Selain itu, mereka memiliki anggaran sebesar US$ 14 juta atau Rp 230 miliar untuk mengubah Stadium Lofts & Flats, tetapi yang terpakai sekitar US$ 13,8 juta atau Rp 227 miliar sudah termasuk biaya penyerahan ke mitra, hipotek US$ 6,5 juta atau Rp 107 miliar, hibah US$ 5,3 juta atau Rp 87 miliar dari kota Indianapolis, dan biaya akuisisi.
Apartemen Dibuka
![]() |
Renovasi stadion dimulai pada Agustus 2011 dan selesai dalam waktu kurang dari dua tahun. Saat dibuka pada Juli 2013, terdapat 138 apartemen yang disewakan. Terdiri dari 95 apartemen satu kamar tidur, 26 apartemen dua kamar tidur, dan 17 kamar loteng. Sewa di kompleks berkisar antara US$ 900 hingga US$ 1,700 atau sekitar Rp 14 juta hingga Rp 28 juta. Setiap unit apartemen memiliki mesin cuci dan pengering.
Kemudian, ada tambahan unit apartemen setahun kemudian yang bisa dihuni pada Juli 2014. Terdiri dari 90 apartemen satu kamar tidur, 48 apartemen dua kamar tidur, dan 6 apartemen satu kamar tidur dengan ruang kerja. Harga sewanya berkisar dari US$ 1.067 hingga US$ 1.470 atau sekitar Rp 17 juta hingga Rp 24 juta.
"Kekhawatiran terbesar kami saat memulai proyek ini adalah, 'Siapa yang akan datang dan menyewanya?' Tidak banyak perumahan di lingkungan sekitar. Tidak banyak aktivitas ekonomi di lingkungan sekitar," ungkap Watson.
"Kami merupakan pionir ketika kami melakukan proyek ini, jadi kami khawatir akan keberhasilannya, dan kami menanggungnya dengan cara yang konservatif," tambahnya.
Pada April 2024, biaya sewa untuk semua jumlah kamar tidur dan tipe properti di Indianapolis adalah US$ 1.360 atau sekitar Rp 22 juta. Angka ini 32% lebih rendah dari rata-rata nasional, menurut Zumper.
Beberapa fitur stadion asli ada yang dipertahankan oleh mereka seperti papan skor, loket tiket lama, dan arena pers, hingga alas tiang di lapangan yang mereka pasang kembali sebagai bentuk penghormatan kepada apa yang ada di sana sebelumnya.
(aqi/abr)