Pecinta barang murah, pasti kalap jika berkunjung ke tempat satu ini. Berlokasi di pinggir Tol Kukusan, Depok, terdapat pusat berburu furniture bekas bernama Mall Rongsok. Seperti namanya, di sini kamu akan menemukan banyak furniture bekas yang biasa digunakan di rumah, restoran, hingga salon. Bukan hanya itu, ada pula barang-barang elektronik, buku, hingga spare part kendaraan dijual di ini.
Meskipun barang-barang yang dijual kondisinya bekas, tetapi pilihannya beragam dan kamu bisa mengecek kondisi barangnya dahulu sebelum dibeli. Saat berkunjung ke sini, kamu akan merasakan pengalaman berbelanja tanpa tertekan memikirkan harganya.
Berlokasi di Jalan Bungur Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, tampilan bangunan Mall Rongsok sama uniknya dengan barang yang dijual. Sebab, Mall Rongsok terdiri dari 3 lantai dengan konsep semi terbuka sehingga kamu bisa melihat dari luar, tumpukan barang di setiap lantainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain bertingkat, bangunan Mall Rongsok juga luas, yakni sekitar 800 meter persegi. Di dalamnya, kamu akan melihat beragam barang dan furniture bekas yang sudah disusun berdasarkan jenisnya. Mulai dari meja, kursi, speaker, kabel, hingga koper. Barang-barang ini tidak hanya diletakkan di lantai atau rak, melainkan digantung ke plafon bangunan.
"Sekarang apa saja (barang) saya terima. Apa saja, kecuali baju, tas, sepatu, saya nggak terima. Tekstil saya nggak terima karena nggak tepat," kata pemilik Mal Rongsok, Nurcholis Agi kepada detikProperti pada Rabu (5/6/2024).
![]() |
Dia mengatakan sebelumnya pernah membuka toko baju, tetapi justru merugi karena karyawannya yang tidak amanah.
"Pokoknya (yang dijual) barang-barang rumah tangga, buku, barang elektronik, saya terima. Karena dulu pernah, saya jualan baju. Outlet baju. Paling nggak sampai 2 tahun lah. Saya jagain ke orang, ternyata tidak aman. Nah, yaudahlah habis," ungkapnya.
Ada pun barang dan furniture bekas di Mall Rongsok ini berasal dari lapak-lapak pedagang rongsokan, mal, instansi pemerintah, dan kantor-kantor. Untuk modalnya dia mengatakan semuanya dari perputaran pendapatan yang kemudian dibelikan barang bekas.
![]() |
"Nyari ke lapak-lapak, nyari dagangan, nyari barang, gitu. Kemudian saya perbaiki. Kalau ada mesin-mesin kayak gini, saya perbaiki. Setelah dapet, saya iklanin Pos Kota waktu itu. Dapat duit, saya belanja lagi. Saya beli Rp 300 ribu barangnya. Saya jual Rp 500 ribu. Lebihnya saya buat makan di mal dan saya belanja lagi (barang bekas)," jelasnya.
Dari hobinya yang suka makan di mal inilah yang menginspirasinya memakai nama 'Mall Rongsok' untuk bisnis barang dan furniture bekas miliknya.
Sementara itu, untuk harga barang dan furniture bekas di Mall Rongsok ditentukan sendiri oleh Nurcholis. Saat ada pembeli yang mencari suatu barang, cukup menunjukkan barang tersebut, Nurcholis langsung memberikan harganya. Saat menentukan harga, Nurcholis biasanya melihat harga pasaran saat ini, tetapi bukan dari harga barang yang dijual online.
"Iya, dari saya. Karena mereka kan nggak ngerti, ngapalin sebanyak ini. Lagi setiap barang beda-beda. Setiap barang pasti beda harganya," ujarnya.
Mall Rongsok ini bisa dikunjungi langsung setiap hari dari pukul 08.00-17.00 WIB. Nurcholis tidak berniat untuk melebarkan bisnisnya ke pasar online karena barang yang tersedia terlalu banyak. Menurutnya merepotkan untuk memfoto semua barang di Mall Rongsok ini.
Saking banyaknya, kini dia memiliki bangunan baru, terdiri dari 4 lantai seluas 550 meter persegi yang berdiri pada 2020. Untuk bangunan baru ini, dia namakan Wisata Rongsok, sebab di dalamnya bukan hanya menjual barang dan furniture bekas, melainkan ada pula taman di lantai atas, dan bengkel peralatan elektronik dan kayu. Lokasinya yang baru ini tidak jauh dari bangunan lama yakni di Jalan Kukusan Raya No 139, Kukusan, Beji, Depok.
(aqi/dna)