Rumah pertama yang dimiliki seseorang tentu memiliki kenangan tersendiri. Salah satunya dirasakan oleh broker rumah yang dijuluki sebagai 'Ratu Pondok Indah', Lisa Kuntjoro. Sebab, rumah pertama yang dibangunnya itu merupakan hasil patungan dengan suaminya.
Lisa, yang menjabat sebagai Board of Commissioner Xavier Marks Indonesia, ini pertama kali membangun rumahnya pada tahun 1979. Ia membeli sebidang tanah di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, dengan hasil patungan bersama suaminya, yang kala itu masih berstatus sebagai pacarnya.
"Belinya pas masih pacaran, patungan. Pas di pelaminan aku nikahan, (rumah) itu lagi dibangun. Terus bangun itu kan perlu biaya, aku jual tuh kado-kado pernikahan untuk bangun rumah. Jadi benar-benar bangun rumah itu yang inti saja, karena aku setelah nikah nggak mau tinggal sama orang tua lagi, mau mandiri punya rumah sendiri," tutur Lisa sembari mengenang masa lalunya kepada detikProperti belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menikah, Lisa tinggal bersama keluarganya di daerah Kebayoran. Setelah Lisa menikah, ia dan keluarganya pindah ke Ciputat. Saat itu, Lisa sudah punya rumah sendiri dan orang tuanya juga punya rumah sendiri di Ciputat. Saat ayahnya meninggal, Lisa pindah ke rumah orang tuanya di Ciputat.
Rumah pertama milik Lisa dibangun di atas lahan seluas 300 m2. Rumah tersebut didesain oleh kakak ipar Lisa yang berprofesi sebagai arsitek. Di dalam rumahnya, ada 2 kamar tidur, dapur, kamar ART, ruang makan, ruang keluarga serta halaman yang cukup luas. Proses pembangunannya pun cukup cepat, hanya beberapa bulan saja. Untuk pembangunan rumah dan tanah yang dibeli, Lisa menghabiskan sekitar Rp 7 juta.
"Pokoknya rumahnya jadi sudah ada air. Buat aku sih yang penting sudah ada air, listrik, telepon nggak ada. Jadi kalau waktu itu ada telepon, papaku itu suka naik sepeda ke rumahku, kan handphone nggak ada. 'Kamu ada telepon nih dari ini', karena rumah papaku ada telepon," ujarnya.
![]() |
Saat pindah ke rumah orang tuanya, Lisa sempat menyewakan rumahnya karena sedang tidak ditempati olehnya. Tak lama, sekitar tahun 1982, Lisa menjual rumah miliknya di Ciputat dan membayar uang muka atau down payment (DP) untuk sebuah kavling di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Harga tanah yang dibelinya di Pondok Indah kala itu sekitar Rp 200 ribu per m2, dan Lisa membeli tanah di sana seluas 213 m2. Ia mencicil pembayaran lahan tersebut selama setahun. Setelahnya, ia mulai mencicil untuk bangun rumah. Rumah tersebut selesai dibangun sekitar tahun 1985. Kini, rumah tersebut sudah diberikan kepada salah satu anaknya.
Rumah milik orang tuanya di Ciputat telah diberikan kepada Lisa. Rumah tersebut akhirnya Lisa jual dan dibelikan rumah yang lokasinya tak jauh dari rumah yang ia bangun di Pondok Indah.
"Setelah rumahku jadi di Alam Asri, mamaku ikut aku pindah ke situ. Terus aku bilang 'rumah di sana kosong, sayang ya. Tak jual boleh nggak?'. Terus kata mamaku 'boleh, tapi kalau bisa dapat rumah'. Oh dapat, dapat rumah, di depan rumahku. Kebetulan waktu itu aku masih dapat (beli) Rp 800 juta, sekitar 240 m2 (luas lahannya)," jelas Lisa.
Rumah tersebut kini sudah diberikan ke anaknya yang lain. Tak hanya rumah, Lisa juga memiliki sebuah ruko di Pondok Indah yang kini digunakannya sebagai kantor untuk dia bekerja.
(abr/zlf)