Kata Pedagang yang Masih Bertahan di Detos Meski Sepi

Kata Pedagang yang Masih Bertahan di Detos Meski Sepi

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Jumat, 24 Mei 2024 11:45 WIB
Penampakan ruko kosong di Mal Detos pada Mei 2024.
Penampakan deretan ruko yang tutup di Mal Detos. Foto: Sekar Aqillah Indraswari
Jakarta -

Depok Town Square (Detos) terdampak banyak akibat pandemi COVID-19. Mulai dari banyak penyewa yang pergi hingga jumlah pengunjung yang berkurang. Setelah pandemi COVID-19 mereda, Mal Detos mulai bangkit, pengunjung terlihat kembali berdatangan, meski tidak seramai sebelumnya. Padahal pengunjung adalah penentu jalannya bisnis ruko di sana. Meski sepi, pedagang tetap pilih sewa ruko di Detos daripada mal lain.

Salah seorang pemilik usaha pakaian yang enggan disebut namanya memutuskan kembali menyewa di Detos sejak Agustus 2023 lalu. Dia mengakui kondisi Mal Detos saat ini, lebih sepi kunjungan dibanding sebelum pandemi COVID-19.

Namun dia tetap memutuskan untuk kembali menyewa di Mal Detos karena harga sewanya yang murah dari mal lain. Sebelum pandemi COVID-19 melanda, dia berjualan di lantai yang sama yakni UG dekat pintu masuk belakang, tetapi kini ruko yang berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelum COVID-19, Detos rame. Setelah itu seperti ini (pengunjung berkurang). Banyak tenant yang cabut, pengunjungnya otomatis berkurang. Saya kan baru buka lagi Agustus ini. Pas 2021 tutup, jadi 2023 baru buka lagi. Omzetnya pasti yang dulu lebih rame. Saya emang basic online. Tetap ada offline store buat nyetok barang. Soalnya kalau dibandingin ITC (Depok), Detos jauh lebih murah banget (harga sewanya)," katanya kepada detikProperti pada Selasa (21/5/2024).

Lorong di lantai 1 yang kebanyak rukonya tutup saat tim detikProperti datang.Lorong di lantai 1 yang kebanyak rukonya tutup saat tim detikProperti datang. Foto: Sekar Aqillah Indraswari

Selain harga sewanya yang lebih murah, lokasi Mal Detos juga dinilai lebih strategis yakni dekat dengan kantor pengiriman barang. Mengingat penjualan terbesar kini melalui pasar online, dia butuh toko yang dekat dengan kantor ekspedisi.

ADVERTISEMENT

"Aksesnya jalan Margonda, dekat JNE pusat juga, dekat kantor ekspedisi jadi mau kirim barang gampang. Tapi buat target omzetnya untuk offline mungkin susah ya (buat naik). Saya kan plannya di online, yang penting asal barang nggak numpuk di rumah aja karena memang harga sewanya murah," tambahnya.

Dia mengatakan saat ingin menyewa lagi tahun lalu, manajemen memberikannya kemudahan dengan menerima tawaran harga darinya. Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sebelum pandemi sehingga dia kembali menyewa di Mal Detos.

"Sebenarnya dari manajemen sudah bantu turunin harga sewa. Ini Agustus baru sewa lagi. Memang harga awal (sebelum pandemi) nggak segini, tapi setelah di nego bisa turun. Manajemen pengen banyak yang sewa lagi, tapi nggak semuanya punya target yang sama jadi orang-orang lama yang balik lagi," ungkapnya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Nani Maryani, seorang pedagang makanan di lantai 2. Dia sudah 3 tahun bekerja di Detos. Sebelumnya dia bekerja sebagai tukang pijit di Mal Detos. Namun baru-baru ini dia membuka toko sendiri di food court Mal Detos di lantai 2.

Penampakan ruko yang tutup di Mal Detos.Penampakan ruko yang tutup di Mal Detos. Foto: Sekar Aqillah Indraswari

Nani mengungkapkan kondisi Mal Detos saat ini masih sama seperti pada saat pandemi. Namun ketika masuk akhir pekan, Mal Detos cukup ramai didatangi pengunjung terutama area food court.

"Setelah pandemi belum ada perkembangan. Keseharian yah seperti ini ya, kadang ramai pengunjung, kadang tidak. Mungkin di jam-jam 12 ke atas atau jam 1 ke atas, mahasiswa atau yang main di Happy Kiddy (datang membeli). Kalau hari weekend ramai sekali kalau di sini. Sabtu Minggu ramai, dari Jumat sore itu ramai," ujarnya.

Dia tidak memiliki alasan khusus memilih menyewa di Mal Detos pada awalnya, selain dia ingin membuka bisnis kuliner. Akan tetapi, ke depannya dia akan tetap bertahan berjualan di sana karena kini banyak mahasiswa universitas di sekitar Mal Detos mulai makan di food court Detos. Apalagi, kini pengelola memiliki beberapa program terkait peningkatan jumlah pengunjung.

"Insya Allah tetap bertahan karena kita juga ditekuni, dapetnya berapa, yang penting kebayar sewa aja dulu. Mudah-mudahan semakin banyak perubahan dan juga pendatangnya semakin banyak. Apalagi mahasiswa banyak datang ke sini dan juga program-program yang baru diadakan manajemen di sini," tutur Nani.

Begitu pula dengan seorang pemilik percetakan di lantai UG bernama Nando yang baru membuka cabang di dalam Mal Detos pada November 2023 lalu. Sebelumnya dia memiliki percetakan di luar mal, kemudian pihak pengelola mengajaknya untuk membuka cabang di Mal Detos.

"Pertama, kebenaran di sini itu lagi ada kebijakan 'boleh pake, harganya bisa dibicarakan'. Awal tau ruko ini, di bawah kan ada warung, sering makan di sana, ternyata pengelola di sini suka makan di sana, ngobrol lah, ditawarin 'Mau di atas nggak?'," bebernya.

Nando mengungkapkan untuk menyewa ruko di Mal Detos ini, dia hanya membayar service charge saja ditambah dengan listrik

"Biaya sewanya hanya kena service charge di bawah Rp 1 juta per bulan, belum termasuk listrik karena pemakaian. Kalau kita kontrak 1 tahun," ucap Nando.




(aqi/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads