"Kita upayakan tahun ini, sejauh perizinan-perizinan yang diperlukan sudah dapat dan pendanaan-pendanaan tidak ada kendala maka itu tidak ada hambatan," kata Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farchad Mahfud di Wisma Nusantara Jakarta pada Kamis (15/5/2024).
Farchad menuturkan ada beberapa kawasan yang masuk pembangunan TOD MRT Jakarta diantaranya Dukuh Atas, Lebak Bulus, Fatmawati, dan masih banyak lagi.
"Terkait Rp 1,5 triliun yang kita kembangkan. Fase awal JPM Dukuh Atas sudah selesai dan beroperasi, kemudian gedung Transport Hub, ada Blora, ada JPM Lebak Bulus. Yang masih on going itu transit plaza, Thamrin Nine (Fatmawati). Itu kira-kira. Fase satu ada 10-13 projek itu yang totalnya Rp 1,5 triliun," sebutnya di Wisma Nusantara Jakarta pada Kamis (15/5/2024).
Baca juga: Masyarakat Kelas Pekerja Butuh TOD! |
Sebagai rincian, proyek TOD MRT Jakarta yang sedang on-going atau masih berjalan diantaranya Aspen Peak by Rumapadu di Fatmawati yang sudah masuk tahap konstruksi dengan progres 80%, Transit Plaza Karet Station di Dukuh Atas yang sudah di tahap perizinan dengan progres 56%, Thamrin Nine Pedestrian Tunnel Fase 1 & 2 di Dukuh Atas yang sudah masuk tahap konstruksi dengan progres 62%.
Selain itu, ada pula 6 proyek TOD MRT Jakarta yang baru masuk tahap perencanaan diantaranya Pedestrian Dukuh Atas, Extended Concourse di Bundaran HI, dan Extended Concourse di Fatmawati yang ketiganya masuk tahap market sounding. Lalu, proyek berbentuk bangunan campuran atau mixed use property yang berlokasi di Ex-Glodok Kota Tua yang masih tahap studi awal, Blok M Terminal yang masuk tahap perizinan aset, serta mixed use dan Park & Ride di Lebak Bulus yang masuk tahap perizinan aset.
Rincian proyek yang dikembangkan ini berbentuk JPM atau Jembatan Penyeberangan Multiguna, hunian, hotel, inter koneksi, dan masih banyak lagi.
Tujuan adanya pembangunan TOD di dekat stasiun MRT adalah untuk menyempurnakan sistem transportasi yang saling terhubung satu sama lain atau interkoneksi.
Adapun dana yang dipakai dalam pembangunan TOD MRT Jakarta ini sifatnya creative financing dan pendanaan dari pihak pengembang atau pemilik aset di sekitar stasiun MRT. Cara ini dinilai tidak terlalu membebani anggaran negara atau daerah.
"Tahapan pembangunan ini tentu kita akan mencari mitra. MRT sebagai public transportation, dalam pembangunan, kita akan menggenjot investasi di sekitar TOD," pungkasnya.
(aqi/zlf)