Akses transportasi yang mudah dan terjangkau menjadi kebutuhan krusial bagi masyarakat, terutama bagi para pekerja dengan penghasilan UMR. Masyarakat tentunya ingin transportasi umum yang murah dan mudah dijangkau, sehingga memudahkan mereka untuk bepergian, terutama bekerja.
Hal ini ditegaskan oleh Pengamat dan Konsultan Properti Investment, Steve Sudijanto, yang menyoroti pentingnya pengembangan Transit Oriented Development (TOD) untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Menurutnya, pembangunan rumah murah atau rumah subsidi sekarang banyak yang tidak selaras dengan titik-titik TOD yang ada. Masih banyak rumah murah yang dibangun jauh dari akses transportasi umum. Hal ini menjadi masalah karena masyarakat khususnya para pekerja harus mengeluarkan ongkos yang lebih mahal untuk pergi bekerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumah murah itu sekarang masalahnya dengan masalah transportasi, jadi orang beli rumah itu kan kebanyakan mengandalkan sarana transportasi umum terutama kalangan blue collar atau pekerja yang notabebe gajinya masih UMR," ujar Steve Sudijanto kepada detikProperti, Selasa (14/5/2024).
"Selama ini kan nggak ada keselarasan ya, satu ke kiri satu ke kanan, asal bangun aja. Yang dibutuhkan masyarakat untuk kelas pekerja itu kan sarana transportasi untuk bisa mencapai ke tempat pekerjaan dengan biaya transportasi semurah mungkin," lanjutnya.
Sebagai pengamat, ia mengatakan bahwa sektor properti dan perumahan sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi, masalah keselarasan transportasi ini masih harus dipikirkan.
"Kalau menurut kacamata saya sebagai pengamat dan pelaku pasar sih kinerja sektor properti sekarang sudah bagus ya. Sudah lebih baik dari sebelum-sebelumnya," ucap Steve
Maka dari itu, Steve menekankan bahwa pemerintah harus mengambil tindakan untuk menyelaraskan antara titik-titik transportasi umum dengan pembangunan rumah murah atau subsidi. Banyak fasilitas transportasi umum atau TOD yang bisa di selaraskan, contohnya seperti KRL, Transjakarta, LRT, atau MRT. Jika sudah selaras antara titik TOD dan perumahannya, maka hal ini akan memberikan rasa tenang dan tidak membebani masyarakat.
"Sarana ya banyak lah yang bisa diselaraskan untuk memberikan fasilitas transportasi umum, ntah itu KRL, Transjakarta, LRT, atau MRT. Jadi orang beli rumah itu mempunyai rasa aman, rasa tenang untuk bisa menyicil (menyicil rumahnya) alias bisa bekerja," pungkasnya.
(dna/dna)