Menilik Peluang Micro Apartemen Jadi Solusi Hunian di Kota Besar

Menilik Peluang Micro Apartemen Jadi Solusi Hunian di Kota Besar

Danica Adhitiawarman - detikProperti
Kamis, 09 Mei 2024 13:46 WIB
Micro Apartemen
Ilustrasi micro apartemen Foto: Lam Yik via Bloomberg
Jakarta -

Fenomena micro apartemen sempat ramai di Hong Kong beberapa tahun silam. Jenis hunian ini menjadi alternatif hunian terjangkau, terutama Hong Kong yang terkenal memiliki properti mahal.

Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Doti Windajani mengatakan kebutuhan hunian terjangkau di tengah kota merupakan isu besar yang dihadapi berbagai negara, termasuk Hong Kong dan Indonesia.

"Itu adalah salah satu solusi untuk bisa mengakomodasi kebutuhan affordable house dan harga terjangkau di kalangan terutama young generation supaya lebih dekat (ke mana-mana) dan lain-lain," ujar Doti kepada detikcom, Rabu (8/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan micro apartemen berbentuk seperti kos-kosan, namun unit apartemen dapat dibeli oleh individu. Penghuni apartemen ini pun hidup dengan menerapkan prinsip compact living dan minimalis.

Interior apartemen cukup diisi sesuai kebutuhan penghuninya saja. Doti mencontohkan penghuni tidak membutuhkan dapur yang besar, melainkan cukup kompor dua tungku dan kulkas yang kecil.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, menjalankan compact living dan hidup di micro apartemen memungkinkan di Indonesia, apalagi untuk mendapatkan hunian terjangkau di tengah kota. Bahkan, micro apartemen dan hunian sejenisnya sudah banyak diterapkan di Singapura, Tokyo, Seoul, dan New York.

"Itu bisa. (Hunian berukuran) 16 square meter is fine tapi untuk satu orang, maksimal berdua. Kecenderungannya memang 16-18 (meter persegi) terlalu kecil sebetulnya, tapi mungkin bisa dilakukan karena mengejar harga," ucapnya.

Ia mengungkapkan micro apartemen atau hunian kecil ukuran 21-24 meter persegi sudah ada di Indonesia, terutama di kawasan Transit Oriented Development (TOD). Harganya pun bervariasi dari Rp 400 juta hingga Rp 1 miliar tergantung pengembangnya.

Adapun secara peraturan, kata Doti, satu orang sebenarnya memiliki minimal ruang gerak seluas 9 meter persegi, sementara dua orang seluas 16 meter persegi. Ia menilai micro apartemen bisa diterapkan dengan desain interior yang compact.

Doti juga menyebut perubahan gaya hidup anak muda zaman sekarang ada hubungannya dengan perubahan tata ruang. Perubahan tersebut antara lain sistem transportasi seperti di Jakarta, masa pasca pandemi yang memungkinkan opsi remote working, dan penerapan gaya hidup minimalis.

"Banyak perubahan sebetulnya terjadi di saat-saat ini. Dan kalau dia pengin punya tempat yang mudah dijangkau dari mana-mana, misalnya di tengah kota yang vibrant, yaudah dia cari apartemen kalau memiliki kemampuan untuk itu," imbuhnya.

Namun, ia menyarankan agar pengembang mengatur tata ruang agar compact dan nyaman. Salah satunya dari layout toilet yang sesuai agar tidak memakan tempat untuk tidur dan membuat jendela lebih besar agar terhubung ke dunia luar.

Kemudian, sebaiknya menyediakan fasilitas apartemen yang memadai dari ruang komunal, ruang masak bersama, hingga restoran di dalam bangunan.




(dhw/abr)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads