Penjual Martabak asal Banyuwangi berhasil membeli rumah seharga Rp 200 juta dan telah melakukan DP KPR. Kisahnya viral di sosial media karena sebagian pembayaran DP rumah pakai koin seribuan di galon air minum ukuran 5 liter. Di balik itu, penjual martabak mengaku sempat takut ditolak bank.
Nama penjual martabak yang viral ini adalah Imam Subhi yang telah menabung koin seribuan di galon sejak 2020. Lalu pada awal tahun ini, dia mulai mencari rumah untuk cabang baru usaha martabaknya dan tempat tinggal karyawannya.
Imam mengaku koin seribuan yang ditabungnya berasal dari sisa penjualan hariannya. Dia sering menukar uang dengan koin untuk kembalian pelanggannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang saya nuker-nuker di pom bensin dan masjid-masjid. Kadang saya butuh uang Rp 2.000, Rp 500, Rp 1.000, begitu kan. Nah, saya itu untuk kebutuhan kembalian," kata Imam kepada detikProperti pada Rabu (8/5/2024).
![]() |
Lalu dia melihat ada galon air minum ukuran 5 liter di rumahnya dan ingin memanfaatkannya daripada dibuang. Maka koin seribuan tersebut disimpan di galon tersebut. Setelah 3,5 tahun, Imam ingin menggunakan tabungannya untuk membayar DP rumah sebesar Rp 100 juta.
"Kira-kira ini pihak pengembang mau nggak? Saya ragu awalnya. Cuman setelah saya cari kontak nomor HP-nya orang itu, 'Bisa nggak saya ada uang kayak gini (koin seribuan) buat DP? Mau menerima nggak', gitu kan. Eh, nggak apa-apa katanya. Nanti dibantu ngitung. Ngitung mulai dari jam sembilan sampai jam empat," beber pemilik martabak MT Terbul 777 Laka-Laka.
Kemudian, dia pergi ke kantor perumahan menggunakan angkot. Sampai di sana 7 karyawan perumahan menggelar plastik kuning menghitung koin seribuan dari 4 galon yang dibawa Imam. Setelah ditotal koin seribuan tersebut berjumlah Rp 45.980.000.
"Uang Rp 45.980.000 itu uang koinnya saja, setelah dihitung itu, saya tambahin Rp 20.000, jadi saya genap Rp 46 juta," ungkap bapak 3 anak tersebut.
![]() |
Imam mengatakan koin seribuan tersebut dimasukkan ke 154 bungkus plastik di mana 153 bungkus masing-masingnya berisi koin seribuan senilai Rp 300.000 dan 1 bungkus lainnya berisi Rp 100.000. Sementara, sisa DP rumah yang harus dibayarkan ditransfer melalui bank.
Kini, rumah Imam sudah mulai dibangun sejak 1 Mei 2024 dengan spesifikasi luas lahan 84 meter persegi dan bangunannya 45 meter persegi. Rumahnya akan terdiri dari 2 lantai di mana lantai bawah digunakan untuk cabang baru martabak MT Terbul 777 Laka-Laka dan lantai atas menjadi tempat tinggal karyawannya.
"Kamarnya ada dua. Ruang tengah, dapur, sama kamar. Sama nanti saya manfaatkan rumah produksi segala macam. Sama nanti lantai duanya buat tempat tinggal teman-teman bekerja, begitu," sebutnya.
(aqi/zlf)