Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara sempat digunakan menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) pada 2020 silam. Kala itu, Wisma Atlet sampai penuh dan ramai. Situasi berbeda saat ini, Wisma Atlet kosong tak terawat.
Dalam pengoperasiannya selama 3 tahun, Wisma Atlet Kemayoran menampung hingga 136 ribu pasien COVID-19. Dalam catatan detikcom, awalnya RSDC Wisma Atlet didesain untuk menampung pasien COVID-19 wilayah Jabodetabek. Pada kenyataannya, banyak pasien luar Jabodetabek yang datang dan meminta perawatan.
Pada 7 hari pengoperasian, RSDC sudah menampung sebanyak 413 pasien. Lalu, satu bulan setelah kasus pertama COVID-19 atau Kamis (9/4/2020), sebanyak 3 tower Wisma Atlet Kemayoran dialihfungsikan sebagai fasilitas penanganan COVID-19 sehingga total ada 7 tower di Wisma Atlet Kemayoran yang digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat Indonesia mengalami gelombang virus Covid varian Delta pada Juni 2021, tingkat keterisian RSDC sempat mencapai 90% dari kapasitas yang ada. Hal ini membuat para pasien terpaksa dialihkan ke Rusun Nagrak di Cilincing. Lalu, pada awal September 2021, tingkat keterisian RSDC kembali turun di bawah 15%.
![]() |
Pada 2022, terjadi lonjakan kasus COVID-19 varian omicron. Pada Februari 2022, tingkat keterisian RSDC mencapai 68% dengan jumlah pasien berjumlah 5.588 dari total tempat tidur 8.173.
![]() |
Setelah itu, perlahan-lahan jumlah pasien COVID-19 mengalami penurunan hingga akhirnya RSDC Wisma Atlet berhenti operasi pada Maret 2023. Setelah berhenti, Wisma Atlet Kemayoran kosong tak berpenghuni.
Pandemi berakhir, Wisma Atlet berubah kondisi,
Kini kondisinya tampak terbengkalai dengan pagar yang berkarat bahkan ada beberapa besi yang hilang sehingga tampak bolong. Belum lagi, banyaknya tumbuhan liar di sekitarnya menambah kesan tidak terawat.
![]() |
Dilihat di beberapa pintu masuk Wisma Atlet Kemayoran, terdapat spanduk yang bertuliskan bahwa bangunan tersebut sedang disiapkan untuk direnovasi. Terkait pengerjaan renovasi, belum diketahui kapan akan dilakukan karena saat ini masih menunggu pemenang tender.
Para warga yang berdagang di sekitar Wisma Atlet juga sempat bercerita kerap dapat 'gangguan'.
Dikutip dari detikFinance, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan kemungkinan akhir April 2024 sudah terkontrak. Adapun, renovasi akan dilakukan secara merata di semua tower Wisma Atlet Kemayoran yang rusak.
"Sedang tender. Kemungkinan akhir April terkontrak," kata Iwan kepada detikcom, Kamis (25/4/2024).
Di sisi lain, jika dilihat dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), belum ada pemenang tender untuk proyek revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran.
Dikutip dari LPSE, tender tersebut sudah dibuat sejak 26 Februari 2024 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Adapun, nilai pagu paket Rp 380.930.603.000 dan nilai Hasil Perkiraan Sendiri Paket (HPS) paket Rp 371.817.495.000.
(abr/zlf)