Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menawarkan 13 aset perusahaan pelat merah yang berada di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat kepada para pengusaha Hong Kong.
Hal ini dilakukannya pada momentum roadshow di Hong Kong pada akhir Maret lalu. Ia menjelaskan bahwa ia khawatir gedung tersebut akan terbengkalai ketika pusat pemerintahan berhasil dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa hal ini ia lakukan sebagai bentuk dukungan rencana PT Danareksa (Persero) untuk meluncurkan Property Fund yang akan menaungi aset-aset BUMN di sekitar Monas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 13 aset BUMN di sekitar Monas. Itu yang bener-bener di sekitarnya 13 kalau nggak salah. Kalau dilebarin bisa 18. Itu kan kalau pemerintah pindah (ke IKN), gedung-gedung ini akan terabaikan," kata Erick dalam agenda halalbihalal bersama media di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2024) lalu.
"Contohnya, Pertamina punya gedung baru, tetapi gedung lamanya kan kosong. Itu sayang kalau tidak di-value creation. Makanya kemarin kita roadshow ke pemain properti yang mau," sambungnya.
Dari hasil penawarannya, Erick mengatakan bahwa sudah ada beberapa investor yang sudah mulai tertarik, namun ia masih belum bisa membocorkannya.
"Tapi saya belum bisa bilang siapa, karena belum ada black and white," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa ia tidak memiliki alasan khusus kenapa ia memilih Hong Kong sebagai investornya. Erick mengatakan bahwa kebetulan Hong Kong adalah destinasi terdekat ketika ia sedang dalam perjalanan dinas.
Namun menurutnya, sudah banyak juga pemain-pemain besar Hong Kong yang terjun ke sektor properti Indonesia.
"Kenapa bukan Singapura? Karena kita belum melihat agresivitas perusahaan-perusahaan Singapura untuk properti di Indonesia. Karena mereka masih melihat properti di Singapura masih potensi," kata Erick.
"Saya ingat dulu pernah juga roadshow properti ini tiga tahun lalu di Jepang, dan sekarang sudah kita lihat sekarang banyak perusahaan-perusahaan Jepang, walaupun tidak semua ke BUMN, tapi masuk ke properti di Indonesia," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Erick sempat menyebutkan rencananya membuat kawasan Monumen Nasional (Monas) jadi seperti Central Park di New York, Amerika Serikat (AS), atau Hyde Park di London, Inggris. Hal ini disampaikan Erick di Instagram pribadinya @erickthohir.
"Monas ini akan jadi Central Park seperti di New York. Atau taman seperti di Inggris, Hyde Park," kata Erick, kala itu.
Erick berencana melakukan konsolidasi terhadap aset-aset BUMN di kawasan Monas. Aset tersebut akan dikonsolidasi di bawah payung property fund. Nantinya, kawasan Monas akan menjadi kawasan pusat kota bernilai tinggi.
Selain potensi di sektor properti, kawasan tersebut punya potensi data center. Ia menjelaskan di kawasan tersebut sejumlah BUMN memiliki aset-aset yang strategis. Beberapa di antaranya adalah Telkom, BSI, Danareksa, dan PP.
(dna/dna)