Tinggal di Rusun Sewa Rp 10.000 Sudah Full Furnish, Eh... Masih Dapat Ini

Tinggal di Rusun Sewa Rp 10.000 Sudah Full Furnish, Eh... Masih Dapat Ini

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Kamis, 25 Jan 2024 14:28 WIB
Rusun sewa Rp 10.000 di Jakarta dan Bekasi via situs Kementerian Sosial
Rusun Sewa Rp 10.000 (Foto: Via Situs Kementerian Sosial)
Jakarta - Memiliki hunian layak adalah impian bagi semua orang. Sayangnya harga rumah khususnya di Ibu Kota harus bermodalkan miliaran rupiah.

Dengan begitu impian memiliki rumah yang layak hanya bisa dirasakan oleh masyarakat berkecukupan saja. Bagaimana dengan masyarakat Jakarta yang hidup serba pas-pasan?

Merespons permasalahan ini, Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), membangun rumah susun (rusun) bernama Mulya Jaya di daerah Cipayung, Jakarta Timur yang bisa ditinggali oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Terbukti dari harga sewa Rusun Mulya Jaya sangat terjangkau hanya Rp 10.000 per bulan. Meski biaya yang dibayarkan sangat terjangkau, fasilitas yang diberikan cukup memadai.

Tidak tanggung-tanggung, di dalam kamar seluas 24 m2 yang disediakan pada rusun ini, penghuni mendapatkan 2 ranjang tingkat yang bisa digunakan untuk 4 orang, meja makan, perlengkapan makan, kompor, gas 3 kg, kamar mandi dengan shower, dan WC duduk.

Melihat dari dekat Rusun Mulya Jaya, tim detikProperti berkesempatan untuk berbincang dengan 2 penghuni di sana. Keduanya mengaku telah tinggal di sana sejak rusun tersebut sejak April 2023.

Yeni Hendayani (43) adalah seorang tukang pijit yang juga pembuat kue untuk didistribusikan kepada penjual lain. Ibu dari 5 anak ini memilih untuk hidup sendirian di Rusun Mulya Jaya. Menempati unit di lantai 4, Yeni mengaku kerap merindukan keluarganya di kampung.

Keempat anaknya yang masih bersekolah membuat Yeni enggan membawa mereka tinggal di Rusun Mulya Jaya karena waktu yang tidak tepat.

"Anak-anak di kampung. Karena kalau pindah ke sini nanggung. (anak) kelas 3 SD sama 3 SMP, jadi kita nunggu keluar dulu. Kalau kakaknya sudah bekerja di luar kota. Jadi kalau ke sini itu liburan aja," kata Yeni.

Sehari-hari dia menunggu orderan pijat melalui berbagai aplikasi. Waktunya tidak menentu, lokasinya pun tidak tertebak, tetapi demi bisa menghidupi dirinya dan kelima anaknya, dia tetap bekerja.

"Kalau pijat kebetulan kami online se-Jabodetabek. Tergantung panggilan saja dari aplikasi. Rata-rata orang pijat itu dari sore sampai malam. Kalau siang itu yang weekend. Ibu-ibu, anak-anak," ungkap Yeni.

Jam kerja yang tidak menentu ternyata tidak menyulitkan Yeni ketika pulang ke Rusun Mulya Jaya karena tidak memiliki jam malam.

"Alhamdulillah ya di sini baik karena ini kan kita benar-benar bekerja. Untuk jam sih kita aman-aman saja. Tetapi kita konfirmasi dengan pihak sekuriti," kata Yeni.

Penghasilannya dia sisihkan untuk membayar iuran sewa rusun dan membayar tagihan listrik unit yang kebetulan memang ditanggung oleh masing-masing penghuni.

"Listrik itu nggak tentu karena kita kan nggak begitu banyak peralatan. Saya Cuma magic com sama kipas angin aja itu paling Rp 20.000-Rp 50.000," ujar Yeni.

Sepuluh bulan tinggal di Rusun Mulya Jaya, dia merasa senang bisa memiliki tempat tinggal dengan fasilitas yang bagus.

"Senang sekali karena ibaratnya rumah kita jauh. Ini lebih bagus dari rumah kami ya. Bahkan kami nggak punya rumah, rumah ibu maksudnya. Fasilitasnya bagus," ungkap Yeni.

Dia mendapatkan info dari pengelola mengenai rusun ini. Pada awalnya dia ditawari untuk bekerja di kantin dan diberi pelatihan, ternyata dia lolos sebagai penghuni Rusun Mulya Jaya meski memiliki KTP domisili Sukabumi.

Yeni juga bercerita selama tinggal di Rusun Mulya Jaya dia mengikuti kegiatan menarik seperti memasak dan menjahit.

Saat nanti kontrak sewa rusunnya telah berakhir, Yeni berharap bisa tetap tinggal di sana meski harus berbayar.

"Harapan saya ini bisa diperpanjang ya, misalkan mau berbayarkah atau gimana yang penting masih terjangkau buat kita," ungkap Yeni.

Sementara itu, Rusun Mulya Jaya juga dihuni oleh keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus yang mana kesehariannya harus menggunakan kursi roda.

Juarti (36) dan Budi (38) telah tinggal di Rusun Mulya Jaya sejak awal diresmikan. Keduanya memiliki seorang putra Bernama Afiqko (13) yang harus menjalani pengobatan di RSCM.

Memiliki keterbatasan ekonomi, Juarti sempat tinggal bersama kakak iparnya saat sang suami pergi ke Kalimantan untuk bekerja di perusahaan kebun sawit.

Sayangnya suaminya ditipu oleh perusahaan tersebut setelah 2 bulan bekerja dan kembali ke Jakarta. Di saat bersamaan kakaknya iparnya menikah dan Juarti mau tidak mau harus keluar dari rumah tersebut.

Juarti pun menghubungi dinas sosial meminta bantuan. Dia tidak ingin kembali ke kampung karena di sana sulit untuk berobat menggunakan BPJS.

"Orang dinsos sudah 2 kali bantu anak saya. Awalnya nggak direspon, tetapi karena saya butuh banget, saya WA terus, cerita. 'Kalau kerja kayaknya susah bu, tapi kayaknya ada rumah singgah'," cerita Juarti.

Dinas sosial pun menawarkan asrama di Pasar Rebo untuk tempat tinggal sementara untuknya dan Afiqko.

"Pertama kan tinggal di asrama, terus ditawarin 'Ibu mau nggak tinggal di rusun?'. 'Yah kalau dikasih mau bu'. Dulu saya juga pengen nyari rusun, yah mungkin doanya didengar," kata Juarti.

"Ini dapetnya malah yang lebih mending gitu ya. Dibantu malah ga ada iuran. Malah iuran sedikitlah per bulan," tambahnya.

Selain mendapatkan hunian yang layak, Juarti juga mendapatkan pelayanan mobil antar jemput ke rumah sakit untuk anaknya. Tetapi Afiqko memilih untuk menaiki mobil bus.

"Jadi kita memberikan layanan kepada Afiqko untuk ke rumah sakit. Jadi kalau pas terapi, dari kami mengantar. Kami fasilitasi dengan kendaraan," jelas Kepala Pengelola Rusun Mulya Jaya, Muchyidin.

Sang suami yang saat ini menjadi supir Grab juga mendapatkan sebuah motor senilai Rp 14 juta dari Rusun Mulya Jaya untuk bekerja. Sebelumnya keluarga Juarti tidak bisa menyelesaikan biaya kredit motor.

Selama tinggal di Rusun Mulya Jaya, Juarti mengaku belum bisa mengikuti seluruh kegiata yang ada karena tidak bisa meninggalkan Afiqko apalagi saat sang suami juga tengah bekerja. (dna/dna)


Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads