Belajar dari Sejarah, Begini Dampak Naik-Turunnya Bunga Acuan ke Penjualan Rumah

Belajar dari Sejarah, Begini Dampak Naik-Turunnya Bunga Acuan ke Penjualan Rumah

Dian Saputra - detikProperti
Jumat, 01 Des 2023 07:38 WIB
Fokus DP KPR Turun
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta -

Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) mengalami kenaikan dari 5,75% menjadi 6% sejak 19 Oktober. Kenaikan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur itu diprediksi akan memengaruhi permintaan masyarakat terhadap properti di masa yang akan datang.

Berdasarkan data historis pergerakan suku bunga acuan dan pertumbuhan KPR/KPA dari Bank Indonesia yang diolah 99 Group, kenaikan suku bunga, khususnya pada program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), akan memengaruhi permintaan karena biaya pembelian dan cicilan properti cenderung lebih tinggi.

"Saat ini, kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia belum berpengaruh terhadap tren yang tercatat pada platform kami di Rumah123.com dan 99.co Indonesia," papar Bharat Buxani, Senior Vice President (SVP) Marketing 99 Group Indonesia, dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (30/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, mengingat sebagian besar pembelian properti oleh masyarakat cenderung menggunakan cara bayar Kredit Pemilikan Rumah (KPR)/Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), maka ini perlu menjadi perhatian semua stakeholder untuk memastikan geliat permintaan masyarakat akan properti tetap stabil," sambungnya.

Data historis pergerakan suku bunga acuan dan pertumbuhan KPR/KPA dari Bank Indonesia yang diolah 99 Group memperlihatkan adanya korelasi satu sama lain. Berdasarkan data tersebut, pada saat suku bunga acuan turun, pertumbuhan pemberian KPR/KPA secara year-on-year (YoY) cenderung melonjak.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 2012, saat suku bunga acuan turun dari 6,75% pada September 2011 menjadi 5,75% di tahun 2012, pertumbuhan KPA/KPR secara year-on-year melonjak dengan capaian tertinggi di bulan Juni (42,1%) dan Juli (44,1%).

Saat suku bunga acuan melonjak pada tahun 2013-2014, pertumbuhan YoY pinjaman KPA/KPR berangsur menurun. Saat itu juga terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar AS akibat Taper Tantrum yang disebabkan penghentian quantitative easing oleh The Fed.

Pertumbuhan pinjaman terus berada di bawah level tahun 2011-2012, di kisaran 7,2%-12,9%, sampai tahun 2015. Setelah itu, pertumbuhan YoY pinjaman cenderung berada di level satu digit dibandingkan tahun 2010-2014 yang berada di level dua digit. Pertumbuhan pinjaman perlahan meningkat kembali pada level dua digit saat pemerintah kembali menurunkan suku bunga acuan di tahun 2017 ke +4%.

Peningkatan terlihat sejak pertengahan tahun 2017 hingga pertengahan 2018 di kisaran 10,3%-13,9% sebelum akhirnya kembali mengalami penurunan saat suku bunga acuan naik. Di periode pertengahan 2018-2019, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dan perang dagang antara China dan AS terjadi.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Selain itu, gejolak politik pada Pilpres 2019 sempat memicu ketidakpastian ekonomi yang membuat investor cenderung wait and see terhadap pasar Indonesia. Pada tahun 2020, pertumbuhan jumlah KPR/KPA sempat merosot tajam akibat Pandemi Covid-19.

Pada periode tahun 2021-2022, saat kondisi ekonomi berangsur pulih, suku bunga berada di level +3% sejak November 2020 dan terus tertahan hingga Agustus 2022, pertumbuhan pinjaman kembali ke level dua digit pada bulan Juli 2022 hingga Agustus 2023, di kisaran 11,6%-20,8%. Namun sejak Agustus 2022, BI tercatat terus menaikkan suku bunga acuan karena inflasi yang melonjak dan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS.

Berdasarkan data historis tersebut bisa disimpulkan bahwa ada kecenderungan permintaan masyarakat terhadap properti akan menurun jika suku bunga acuan meningkat.

"Saat ini tren pertumbuhan pinjaman masih tercatat baik. Namun, kalau berkaca pada tren historis antara suku bunga acuan dan pertumbuhan pinjaman, terdapat jeda sekitar 6-12 bulan setelah suku bunga acuan melonjak, pertumbuhan pinjaman KPA/KPR cenderung melambat, sehingga tentunya ini perlu diantisipasi dalam beberapa bulan mendatang," pungkas Bharat.

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain. Baik itu berkaitan dengan hukum, konstruksi, pembiayaan dan lainnya, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan Kamu via email ke tanya@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.


Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads