Country Garden Dapat Tambahan Napas, Jatuh Tempo Utang Diperpanjang

Country Garden Dapat Tambahan Napas, Jatuh Tempo Utang Diperpanjang

Almadinah Putri Brilian - detikProperti
Sabtu, 02 Sep 2023 14:50 WIB
Propaganda promoting Chinese Socialist values are seen near the Country Garden One World City project under construction is seen on the outskirts of Beijing, Thursday, Aug. 17, 2023. Chinas government is trying to reassure jittery homebuyers after the major real estate developer missed a payment on its multibillion-dollar debt, reviving fears about the industrys shaky finances and their impact on the struggling Chinese economy. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan
Jakarta -

Country Garden telah mendapatkan persetujuan dari para kreditornya untuk memperpanjang pembayaran surat utang swasta dalam negeri. Hal ini tentunya merupakan bantuan besar bagi pengembang raksasa asal China yang kini tengah dilanda krisis.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (2/9/2023), perpanjangan pembayaran utang Country Garden memberikan waktu bagi pengembang tersebut untuk menghindari gagal bayar dan merupakan kabar baik bagi pasar keuangan dan pemerintah China.

Perpanjangan ini berarti pengembang dapat membayar utangnya dengan cara mencicil selama 3 tahun alih-alih memenuhi kewajiban pembayarannya pada Sabtu. Adapun, obligasi ini tidak diperdagangkan secara publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Country Garden memang sedang mencari persetujuan dari kreditornya untuk memperpanjang jatuh tempo obligasi swasta dalam negeri senilai 3,9 miliar yuan atau Rp 8,1 triliun (kurs Rp 2.099 per Yuan) dalam pemungutan suara yang berakhir pada Jumat (1/9) malam. Hasilnya, 56,08% kreditor dalam negeri Country Garden yang berpartisipasi menyetujui perpanjangan tersebut, 42,64% menentang, dan 0,28% abstain.

Meski demikian, Country Garden tidak segera menanggapi komentar yang diminta oleh Reuters. Adapun, sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut diminta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara pada media.

ADVERTISEMENT

Sektor properti China, yang menyumbang seperempat perekonomian negara, telah terguncang dari satu krisis ke krisis lainnya sejak 2021. Hal itu terjadi setelah pihak berwenang menindak adanya ledakan pembangunan yang dipicu oleh utang para pengembang.

Ketika krisis keuangan Country Garden meningkat selama sebulan terakhir, Beijing telah meluncurkan serangkaian langkah dukungan termasuk memotong suku bunga hipotek (KPR) dan menghapus beberapa pembatasan pembelian rumah. Selain itu, pihak berwenang akan mengambil tindakan lebih lanjut, termasuk melonggarkan pembatasan pembelian rumah seiring upaya mereka mengatasi krisis yang semakin parah di sektor properti yang terlilit utang.

Menurut para analis, penangguhan hukuman Country Garden memang dapat memberikan sedikit keringanan bagi para pemegang obligasi dalam negeri. Meski demikian, jalan yang ditempuh masih panjang seiring dengan upaya China untuk meredakan risiko di sektor properti yang terdampak krisis dan meningkatkan perekonomian.

"Penjualan di kota-kota terbesar di China mungkin mengalami peningkatan yang berarti dalam beberapa bulan ke depan karena Beijing memangkas suku bunga hipotek dan membuatnya lebih mudah tersedia bagi pembeli," kata Kepala Ekonom Guotai Junan International, Zhou Hao, dikutip dari Reuters.

Walau demikian, menurut Hao, masih harus dilihat apakah hal itu bisa membantu arus kas pengembang. Ditambah lagi berbagai jenis pengembang kemungkinan akan mendapat manfaat dari hal ini secara tidak merata.

"Mereka (pengembang) yang memiliki lebih banyak proyek di kota-kota utama mungkin akan mendapatkan manfaat terlebih dahulu," paparnya.

Risiko Gagal Bayar Utang (Default)
Sampai tahun ini, Country Garden merupakan pengembang China terbesar berdasarkan penjualan. Perusahaan ini dianggap sehat secara finansial dibandingkan dengan perusahaan sejenis seperti China Evergrande Group, yang gagal membayar utangnya pada tahun 2021.

Meskipun kewajiban Country Garden hanya sebesar 59% dari Evergrande, Country Garden mempunyai 3.103 proyek di seluruh China, dibandingkan dengan sekitar 800 proyek Evergrande. Hal ini menjadikan perusahaan ini penting bagi stabilitas sistem. Apabila Country Garden gagal bayar, maka akan memperburuk krisis real estat dan memberikan tekanan lebih besar pada pemberi pinjaman dalam negeri.

Adapun, kesulitan keuangan yang dialami pengembang ini terungkap pada bulan lalu setelah mereka gagal membayar kupon dua dolar dengan total US$ 22,5 juta. Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa krisis utang properti yang semakin parah di China akan meluas ke sektor keuangan yang lebih luas.

Country Garden masih menghadapi tantangan besar lainnya minggu depan, ketika masa tenggang berakhir untuk pembayaran kupon bulan lalu yang terlewat senilai total $22,5 juta pada dua obligasi dolar luar negeri.

Pengembang ini juga memiliki pembayaran kupon dolar untuk obligasi luar negeri lainnya yang akan jatuh tempo setiap bulan selama sisa tahun 2023. Dan menurut CreditSights, mereka memiliki pembayaran obligasi dalam negeri dengan total 12,6 miliar yuan pada akhir tahun.

Moody's memangkas peringkat kredit Country Garden sebanyak tiga tingkat menjadi Ca dari Caa1 pada hari Kamis karena kekhawatiran negara tersebut akan berada di ambang gagal bayar (default). Dikatakan perusahaan menghadapi likuiditas yang ketat dan prospek pemulihan bagi pemegang obligasi mungkin lemah.

Pada Rabu (30/8), Country Garden memperingatkan risiko gagal bayar jika kinerja keuangannya terus memburuk, dan mengatakan pihaknya "merasa sangat menyesal" atas rekor kerugiannya pada semester pertama.




(zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads