Amfiteater Verona, sebuah bangunan romawi kuno berbentuk oval yang terletak di pusat bersejarah Verona, Italia, tengah menjalani renovasi besar-besaran. Bangunan berusia 2.000 tahun ini diperbarui guna memenuhi standar aksesibilitas jelang Paralimpiade (kompetisi olahraga internasional bagi atlet penyandang disabilitas) Musim Dingin Milano-Cortina 2026.
Bangunan amfiteater ini, diketahui usianya lebih tua daripada amfiteater yang menjadi ikon khas Italia, Amfiteater Koloseum. Pembaruan bangunan bersejarah ini cukup menyorot bagaimana modifikasi arsitektur modernnya diterapkan pada bangunan bersejarah tanpa mengorbankan nilai konservasinya.
Dilansir dari The Guardian, bangunan ini dipoles dengan mencapai biaya sebesar €20 juta atau setara Rp 386 miliar (kurs Rp 19.290), pembaruannya mencakup dua fasilitas berupa pemasangan lift dan toilet aksesibel. Hal itu ditujukan untuk memungkinkan penyandang disabilitas dapat menggunakan fasilitas tanpa hambatan aksesibilitas.
Langkah ini dinilai menghadirkan tantangan pada renovasi bangunan berstruktur batuan kuno. Tantangan tersebut mencakup penyesuaian teknologi dan infrastruktur modern pada fondasi yang dibangun dua milenium lalu.
CEO Milano-Cortina 2026, Andrea Varnier, menyebut perubahan ini sebagai simbol paralimpiade. Namun, ia juga mengatakan bahwa sebagian kalangan menilai penambahan lift ini sebagai tindakan penistaan pada monumen klasik.
"Bagi para puritan (anggota gerakan keagamaan protestan Inggris), membangun lift di Amfiteater Romawi adalah penghujatan. Tapi pembaruan ini akan tetap ada, dan justru menjadi bagian dari perubahan," kata Varnier, dikutip dari The Guardian, Kamis (27/11/2025).
Selain pembaruan struktural, mekanisme renovasi juga mencakup penataan akses dari stasiun kereta menuju arena. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan seluruh koridor mobilitas menjadi lebih ramah disabilitas.
Renovasi akan arsitektur ini kembali memantik perdebatan lama, apakah bangunan bersejarah harus dipertahankan dalam kondisi asli atau justru harus diperbarui mengikuti perkembangan yang semakin modern agar tetap fungsional. Modernisasi memang dianggap penting untuk memastikan keberlanjutan penggunaan bangunan. Namun di sisi lain, konservasionis khawatir identitas arsitektural asli akan tergerus.
Renovasi Arena di Verona juga diposisikan sebagai bagian dari warisan jangka panjang Olimpiade dan Paralimpiade. Di luar pembaruan bangunan dan pengembangan transportasi publik yang lebih inklusif, dukungan terhadap pelatihan dan pendidikan juga turut masuk ke dalam pembangunan berkelanjutannya. Varnier berharap tindakan yang dilakukan ini akan membantu memfasilitasi para atlet.
Pada saat yang sama, penyelenggara juga berkomitmen untuk mengelola aspek lingkungan lainnya, termasuk proses pembuatan salju buatan tanpa bahan kimia. Teknologi ini dirancang agar tidak mengganggu ekosistem lokal, sejalan dengan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan selama kompetisi berlangsung.
Dengan waktu hanya 100 hari menuju upacara pembukaan, proyek renovasi ini menjadi salah satu contoh paling mencolok dari upaya menyelaraskan kebutuhan modern dengan nilai historis. Arena di Verona kini berada di persimpangan antara konservasi dan modernisasi, menunjukkan bagaimana bangunan kuno dapat terus hidup di era modernisasi dengan seimbang.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(abr/abr)