Rahasia Bumi Ageung Cikidang Tetap Tampak Kokoh di Usia 139 Tahun

Rahasia Bumi Ageung Cikidang Tetap Tampak Kokoh di Usia 139 Tahun

Sudrajat - detikProperti
Sabtu, 23 Agu 2025 12:02 WIB
Bumi Ageung Cikidang, rumah yang dibangun pada 1886 ini merupakan kediaman Bupati Cianjur ke-10 RAA Prawiradiredja II yang berkuasa pada 1864-1910. Sejak 2010 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menetapkan rumah ini sebagai Benda Cagar Budaya Nasional.
Bumi Ageung Cikidang. Foto: Sudrajat
Jakarta -

Bila Anda pelesiran ke 'Kota Tauco' Cianjur coba luangkan waktu untuk singgah ke Bumi Ageung Cikidang. Lokasinya agak menjorok sekitar 10 meter dari Jalan Raya Moch Ali No. 64 dan dikelilingi pepohonan yang cukup rimbun.

Rumah yang dibangun pada 1886 ini merupakan kediaman Bupati Cianjur ke-10 RAA Prawiradiredja II yang berkuasa pada 1864-1910. Sejak 2010 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menetapkan rumah ini sebagai Benda Cagar Budaya Nasional.

Sekalipun sudah berusia hampir satu setengah abad, tepatnya 139 tahun, Bumi Ageung Cikidang masih tampak kokoh. Apa rahasianya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemungkinan karena material rumah ini dominan terbuat dari kayu. Bukan kayu Jati, tapi Rasamala. Maklum, kayu yang juga populer dengan sebutan Gadog ini di Jawa Barat banyak ditemukan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

"Untuk dinding luar, kusen pintu dan kusen jendela, tiang struktur utama dan balok struktur terbuat dari kayu Rasamala," kata Rachmat Fajar, cucu buyut Prawiradiredja II kepada detikProperti.

ADVERTISEMENT

Meski kualitasnya masih di bawah kayu Jati tapi Rasamala tergolong tahan rayap. Teksturnya yang cenderung halus membuatnya tak perlu lagi diamplas terlalu lama sehingga cukup baik digunakan untuk dinding.

Untuk dinding ruangan dalam utama, menurut Fajar, terbuat dari anyaman pohon kajang yang dimensinya lebih kecil dan teksturnya lebih halus daripada bilik. Sementara langit plafon terbuat dari anyaman bambu (bilik). Jendela dan pintu rata-rata memiliki tinggi sekitar tiga meter dengan ventilasi krepyak khas era Belanda. Untuk lantai sudah menggunakan tegel bermotif seperti batik.

Bumi Ageung Cikidang, rumah yang dibangun pada 1886 ini merupakan kediaman Bupati Cianjur ke-10 RAA Prawiradiredja II yang berkuasa pada 1864-1910. Sejak 2010 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menetapkan rumah ini sebagai Benda Cagar Budaya Nasional.Bagian dalam Bumi Ageung Cikidang. Foto: Sudrajat

Luas bangunan rumah tersebut 17 x 30 meter, berdiri di atas lahan 3.000 meter persegi. Luas lahan sudah menyusut karena sebagian sudah dihibahkan menjadi sekolah. Dengan bangunan seluas itu, rumah ini semula memiliki 7 kamar tidur. Namun tersisa hanya 1 kamar karena yang lain sudah berubah fungsi.

"Kamar mandi ada 1 saja dan itu pun kamar mandi baru. Karena pada umumnya rumah dulu kamar mandinya terpisah di belakang bangunan utama," kata Fajar.

Sejak 2016, alumnus Desain Interior Itenas Bandung itu merawat Bumi Ageung Cikidang dan menjadikannya sebagai rumah museum.

Sander Lugtenburg dari Universitas Leiden, Belanda yang pernah singgah ke rumah ini pada 29 Juli, menurut Fajar, akan memasukan Bumi Ageung Cikidang ke dalam bagian kategori "Istana-istana" di Nusantara seperti istana Maimun (Medan), Istana Pagaruyung (Tanah Datar), Istana Pura Mangkunegaran (Solo), dan lain lain. Alasannya Bumi Ageung adalah bangunan yang dahulunya ditempati oleh seorang bupati (dalem / raja).

Sander Lugtenburg diketahui telah meneliti tentang bangunan berarsiktektur tradisional pada masa kolonial di hampir seluruh pelosok Nusantara. Lebih kurang selama 16 tahun, 10 tahun riset data serta meneliti di lapangan dan dalam 6 tahun ini ia dedikasikan waktunya untuk menulis beberapa buku setebal lebih dari 1.000 halaman. Bukunya akan terbagi sebanyak 5 bagian tema, yakni tentang istana-istana, tempat ibadah, rumah tinggal, sekolah, dan bangunan Pengadilan.

Bersama Komunitas Japas (Jalan Pagi Sejarah) Bogor kami mengunjungi Bumi Ageung Cikidang yang bersejarah itu pada Rabu (20/8/2025). Sebelumnya, rombongan yang dipimpin 'Kuncen Bogor' Johnny Pinot dan Abdullah Abubakar Batarfie ini mengunjungi Pabrik Tauco Cap Meong, Pabrik Roti Tan Keng Cu, dan Istana Cipanas.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(jat/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads