4. Dinding yang Tebal
Rumah klasik modern di negara asalnya memiliki dinding yang tebal. Fungsinya untuk menahan udara dingin saat musim dingin. Sementara Indonesia yang beriklim tropis, tidak wajib memakai dinding yang tebal.
5. Bentuk Jendela
Perbedaan lainnya antara arsitektur klasik modern di negara asal dengan di Indonesia adalah pada bagian jendela. Di negara asalnya jendela-jendelanya berukuran kecil karena faktor iklim. Sementara di Indonesia banyak yang memakai jendela panjang dan lebar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iklim Indonesia memungkinkan jendela lebar supaya angin dan ventilasi bisa masuk. Jadi dua hal itu bisa jadi bersatu di arsitektur klasik modern untuk iklim Indonesia. Tapi nggak ada keharusan bahwa di arsitektur klasik modern jendela yang besar, nggak ada keharusan," terangnya.
Selain itu, beberapa rumah klasik modern ada yang memakai jendela dengan kisi-kisi antar kaca atau disebut dengan lepice. Bentuk jendela ini juga ada asal-usulnya. Denny mengatakan pada zaman dulu, manusia belum bisa membuat kaca yang lebar tanpa penyangga dari material lain. Jendela pada zaman dahulu bentuknya seperti pecahan kaca yang disatukan. Bentuk jendela ini banyak ditemui di gereja-gereja.
Berawal dari jendela kaca perca tersebut kemudian menjadi jendela dengan banyak kisi-kisi atau pemisah antar kaca.
"Di arsitektur klasik seringkali mereka belum bisa membuat kaca yang terlalu lebar gitu sehingga kaca-kacanya itu kecil. Nah menyiasatinya bagaimana? Dengan membagi-bagi kaca-kaca itu menjadi beberapa segmen," ujarnya.
6. Atap Datar
Fakta mengejutkan lainnya adalah rumah bergaya klasik modern di negara asalnya memakai atap datar. Ketika dipakai di Indonesia menjadi miring seperti segitiga karena menyesuaikan iklim di sini yang sering hujan. Apabila memakai atap datar justru bisa terjadi genangan di atas ketika hujan deras.
7. Fasad Simetris
Daya tarik utama yang membuat arsitektur klasik modern menarik adalah tampilannya yang kokoh dan megah. Jadi tidak heran jika kebanyakan rumah klasik modern bentuk fasadnya persegi dan kokoh.
"Memang prinsip utama klasik adalah kemegahan. Mereka tampil biasanya dengan fasad simetris, kiri-kanan sama. Lalu fokus utamanya adalah bagaimana menciptakan kesan kokoh, kuat, dan megah. Karena klasik itu timbul dari fenomena di Prancis dulu namanya fenomena bourgeois," ujarnya.
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/das)