Sering Lihat Batu Bata Dipasang Zig-zag? Ternyata Ini Alasannya

Sering Lihat Batu Bata Dipasang Zig-zag? Ternyata Ini Alasannya

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Jumat, 11 Jul 2025 11:45 WIB
Menyusun Batu Bata
Ilustrasi Pemasangan Batu Bata. Foto: Getty Images/Iryna Melnyk
Jakarta -

Batu bata merupakan salah satu jenis material yang wajib ada pada setiap pembangunan. Cara penggunaan batu bata ini adalah dengan disusun ke atas, dengan posisi selang-seling atau zig-zag. Kira-kira kenapa ya batu batu harus dipasang zig-zag, bukan sejajar? Apa agar terlihat serasi?

Menurut kontraktor Wildan, pemasangan batu bata yang zig-zag untuk membantu menyeimbangkan beban pada tumpukan tersebut. Jika batu bata disusun rapi menjadi per baris, sulit untuk menjaga keseimbangan beban pada tumpukan tersebut.

"Fungsinya itu untuk penyaluran beban yang bagus. Jadi saling mengunci gitu. Kalau dipasang kurus bebannya tidak tersalurkan merata," kata Wildan saat dihubungi detikcom, Kamis (10/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wildan mengatakan pemasangan bata zig-zag seperti ini disebut pemasangan pasangan setengah bata. Selain itu, ada pula yang menyebutnya sebagai penyusunan ikatan bata.

Dilansir The Spruce, penyusunan bata dengan model zig-zag ini biasanya menggunakan bata berukuran sama atau setidaknya kompatibel. Ukuran yang seragam dapat menciptakan pola yang teratur dan berulang. Ada sejumlah pola ikatan yang mencakup beberapa metode untuk saling mengunci setiap baris bata (disebut jalur) ke jalur di sebelahnya.

ADVERTISEMENT

Seperti yang dikatakan Wildan, jika hanya menumpuk bata dalam kolom per baris, tumpukan tersebut akan mudah roboh. Namun, kalau ditumpuk selang-seling dan tidak sejajar, bata tersebut seakan terkunci antara satu sama lain. Dengan begitu, ikatan bata dapat menambah kekuatan pada konstruksi.

Jenis-jenis Susunan Bata

1. Stretcher Bond atau Ikatan 1/2 Batu Bata

Tembok Batu BataTembok Batu Bata Foto: Getty Images/iStockphoto/SIAATH

Pertama, ada susunan batu bata yang dipasang selang-seling dengan jarak 1/2 batu bata dari atas dan bawah dalam pola klasik satu di atas dua. Cara ini merupakan penyusunan paling sering digunakan pada proyek pembangunan.

2. English Bond

Tembok Batu Bata dengan Pola English BondTembok Batu Bata dengan Pola English Bond Foto: Getty Images/Jose Pouwels

Jenis pemasangan kedua adalah susunan yang menggabungkan susunan sisi panjang dan pendek. Jadi penyusunannya ada satu baris yang bagian batu panjangnya yang terlihat, satu baris lainnya yang terlihat justru sisi batu yang pendek. Saat dilihat dari luar, ada baris yang memakai batu bata yang panjang dan pendek. Ikatan ini sering digunakan untuk dinding dengan ketebalan ganda.

3. Flemish Bond

Tembok Batu Bata dengan Pola Flemish BondTembok Batu Bata dengan Pola Flemish Bond Foto: Getty Images/iStockphoto/_ultraforma_

Flemish bond memakai cara penyusunan sisi pendek dan panjang dari batu bata mirip dengan English bond. Perbedaannya, pemasangannya tidak per baris, melainkan selang-seling atau zig-zag.

4. Stack Bond

Stack bond merupakan penyusunan yang disebut sebagai cara penyusunan bata yang mudah roboh. Stack bond ini kurang cocok untuk fondasi, melainkan untuk dekoratif. Jadi dinding sudah dibuat, kemudian batu dekoratif baru dipasang di bagian luarnya sebagai pengganti cat dinding.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(aqi/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads