Bangunan pencakar langit merupakan jenis bangunan yang biasa ditemui di kota-kota besar dunia. Bangunan ini biasanya digunakan sebagai gedung multifungsi, bisa menjadi ruang kantor, hotel, hunian, dan ruang komersial lainnya.
Kalau berkaca dari sejumlah negara maju di Asia, banyak sekali negara yang berlomba membangun gedung tinggi, bahkan dengan tujuan untuk memecahkan suatu rekor, seperti Burj Khalifa di Dubai, Shanghai Tower di China, hingga Makkah Royal Clock Tower di Arab Saudi.
Ternyata tidak semua negara memiliki gedung pencakar langit, salah satunya adalah negara-negara yang berada di Benua Eropa. Dilansir BBC, jumlah gedung pencakar langit di Eropa hanya sekitar 7 gedung yang memiliki tinggi di atas rata-rata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa alasan di Benua Eropa jarang ada gedung-gedung tinggi?
Kenapa Eropa Tidak Banyak Gedung Pencakar Langit?
Ada beberapa alasan kenapa gedung pencakar langit sulit dibangun di Eropa. Salah satunya adalah sulitnya regulasi di sana karena banyak warisan budaya yang harus dilindungi.
Sebagai contoh di kota Roma, Italia, area pusat kota kuno ini tidak ada bangunan yang boleh melebihi ketinggian kubah Basilika Santo Petrus, yang memiliki tinggi 136 meter. Contoh lainnya ada di ibukota Yunani, Athena, di sana tidak boleh ada bangunan yang menghalangi pandangan ke Parthenon. Jika ingin membangun gedung tinggi, tidak boleh melebihi 12 lantai.
Tidak sedikit ada pembangunan gedung-gedung pencakar langit lolos dari aturan yang berlaku di negara tersebut. Namun, ujung-ujungnya keberadaan gedung tersebut menjadi kontroversial dan tidak disukai oleh masyarakat sekitar. Sebagai contoh gedung Tour Montparnasse yang menjanjikan pemandangan Paris yang indah kepada pengunjungnya.
Masyarakat sekitar tidak menyukai keberadaan gedung ini sehingga banjir kritikan. Sejak saat itu, keluar aturan baru yang membatasi pembangunan gedung di Paris hanya bisa setinggi 37 meter saja.
Lalu di ibukota Inggris, London, memiliki gedung pencakar langit yakni The Shard yang menjulang lebih dari 300 meter. Namun untuk membangun gedung tersebut tidak mudah karena undang-undang tahun 1938 dirancang untuk melindungi Katedral St Paul. Undang-undang tersebut mengatur jika tidak ada bangunan yang boleh menutupi pandangan menuju katedral setinggi 111 meter ini. Lebih lanjut, aturan ini juga menyatakan terdapat 8 sudut pandang terlindungi, melintasi London. Semuanya tidak boleh menutupi pemandangan katedral ikonik tersebut.
Alasan lainnya adalah sebagian besar negara di Eropa menolak keinginan untuk terus membangun bangunan tinggi. Mereka ingin mempertahankan sejarah yang telah lama mendiami kota tersebut dan tidak mau berlomba dengan kota-kota baru di belahan dunia lain yang mengubah konsep wilayahnya dari kota tua menjadi lebih modern secara signifikan.
Daftar 5 Gedung Tertinggi di Eropa
Ada pun gedung tertinggi di Benua Eropa ada beberapa, tetapi tidak lebih tinggi dengan gedung-gedung di Asia dan Amerika. Untuk lebih jelasnya, berikut daftarnya.
![]() |
- Lakhta Center, Saint Petersburg, Rusia (462 meter)
- One Tower, Moskow, Rusia (405 meter)
- Federation Tower, Moskow, Rusia (373 meter)
- OKO Tower, Moskow, Rusia (354 meter)
- Neva Tower, Moskow, Rusia (345 meter)
Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.
Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini
(aqi/das)