Hidup di Indonesia dengan iklim tropis membuat kita perlu menyiasati bangunan rumah agar siap hadapi tantangan cuaca, salah satunya dari bentuk fasad. Nah, biasanya iklim tropis identik dengan cuaca panas dan hujan deras.
Memang tantangan utama arsitektur hunian tropis adalah perlindungan terhadap hujan dan sinar matahari langsung dengan fokus pada strategi untuk mengatur suhu internal.
Dengan meminimalkan dampak lingkungan bangunan dan memprioritaskan kesejahteraan penghuninya, strategi ini akan membantu membuat rumah jadi lebih nyaman untuk dihuni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk, simak cara membuat fasad rumah yang cocok buat iklim tropis, dikutip dari ArchDaily, Minggu (6/10/2024).
1. Struktur Kisi-kisi
![]() |
Penting sekali untuk menambahkan struktur pada fasad yang bisa membuat bangunan rumah lebih teduh, misalkan menggunakan kisi-kisi. Elemen-elemen ini secara efektif menghalangi sinar matahari langsung sekaligus memungkinkan cahaya menyebar dan aliran udara alami.
Dengan begitu, struktur ini membantu meminimalkan perolehan panas matahari, mengurangi silau, dan menjaga suhu dalam ruangan tetap nyaman.
2. Tanaman
![]() |
Kamu bisa menambahkan tanaman pada fasad, misalnya dengan membuat taman vertikal atau menyusun pot tanaman. Cara ini membantu isolasi alami, mengurangi penyerapan panas, dan meningkatkan kualitas udara.
Selain itu, tanaman juga berkontribusi untuk meneduhkan dan pendinginan evaporatif melalui transpirasi, yang selanjutnya meningkatkan kenyamanan termal dan memperkuat suasana tropis dalam arsitektur.
3. Ventilasi
![]() |
Dalam arsitektur tropis, fasad sering kali menyertakan jendela yang dapat dibuka atau bukaan yang ditempatkan secara strategis untuk memfasilitasi ventilasi silang dan aliran udara alami. Pendekatan desain ini secara efektif mengurangi tingkat kelembapan dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
4. Orientasi Matahari
Memastikan orientasi matahari yang tepat pada bangunan akan memaksimalkan penetrasi cahaya alami sekaligus meminimalkan perolehan panas matahari. Sebaiknya merancang bangunan dengan orientasi utara-selatan untuk mengurangi paparan sinar matahari langsung.
5. Massa Termal
Gunakan material dengan massa termal tinggi, seperti beton, batu, atau bata, dalam konstruksi fasad. Material seperti ini membantu menyerap dan menahan panas di siang hari.
Panas yang tersimpan di siang hari akan dilepaskan secara bertahap di malam hari, sehingga membantu menstabilkan suhu dalam ruangan dan mengurangi kebutuhan AC.
6. Permukaan Reflektif
Kamu bisa memakai material berwarna terang atau reflektif pada fasad untuk meminimalkan penyerapan panas dengan memantulkan radiasi matahari. Hal ini membantu mengurangi kebutuhan pendinginan.
(dhw/zlf)