Pernah dengar kota Ashgabat? Kota ini menyandang status sebagai Ibu Kota Turkmenistan, salah satu negara di Asia Tengah.
Ashgabat sejak lama telah menjadi sorotan dunia karena bangunan di kota ini semuanya berwarna putih karena terbuat dari marmer. Bahkan menurut survey lembaga konsultan Mercer, pada 2021 lalu Ashgabat dinobatkan sebagai kota termahal di dunia mengalahkan Tokyo, Jepang.
Lantas seperti apa penampakan kota berlapis marmer putih ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari CNN, Sabtu (7/9/2024), terdapat sekitar 543 bangunan yang dilapisi marmer putih di Ashgabat. Marmer ini disebut-sebut didatangkan dari Italia. Penggunaan marmer pada bangunan Ashgabat memang dilakukan sengaja dan telah ada regulasinya.
Tak heran, Ashgabat berhasil mendapat julukan baru dari Guinness Book of World Records yakni kota dengan bangunan berlapis marmer putih terbanyak di dunia pada 2013 lalu.
Sebagai informasi, luas wilayah Ashgabat sekitar 22 kilometer persegi atau 22.000.000 meter persegi. Sementara total luas seluruh bangunan yang dilapisi marmer sekitar 4.513.584 meter persegi atau 1/5 dari luas wilayah Ashgabat.
![]() |
Mengutip dari BBC, bangunan dari marmer yang paling terkenal di Ashgabat adalah Alem Entertainment Center yakni pusat hiburan di kota ini yang dibuka pada 2012 lalu. Di dalamnya terdapat biang lala besar berlapis marmer putih. Lagi-lagi ide ini berhasil memecahkan rekor dunia pada 2012 sebagai biang lala tertutup terbesar di dunia menurut Guinness Book of World Records.
Diketahui biaya pembuatan biang lala dari marmer putih ini mencapai sekitar 315 juta Turkmen Manat atau saat ini setara dengan Rp 1,3 triliun (Kurs Rp 4.422).
Kemudian, ada The Wedding Palace yang tentu saja berlapis marmer putih. Tempat ini pada malam hari diterangi dengan cahaya warna-warni yang membuat suasananya lebih hidup.
Bukan hanya tempat hiburan, bangunan pasar di Ashgabat juga dilapisi dengan marmer putih. Padahal pasar di sana masuk dalam kategori pasar tradisional yang disebut dengan bazaar.
Tidak jauh dari bazaar terdapat sebuah Masjid Ertugrul Ghazi. Nama Ertugrul juga diambil dari nama ayah Osman I, pendiri Kekaisaran Ottoman. Masjid ini merupakan replika dari Blue Mosque di Istanbul. Sama-sama memiliki 4 menara dengan 3 cincin di masing-masing tiang dan penutup yang mengerucut berwarna lebih gelap dari warna menara dan bangunan di sekitarnya. Bangunan ini memiliki beberapa kubah kecil dan satu kubah tengah di area utama.
Di balik kemegahan kota Ashgabat yang banyak bangunan dari marmer putih, tetapi kota ini sering disebut kota mati. Sebab, jarang terlihat aktivitas di dalamnya. Apalagi Istana negara yang tidak bisa dimasuki oleh masyarakat umum. Selain itu, Turkmenistan juga dikenal negara yang panas dan dikelilingi oleh gurun pasir.
Menurut BBC, berdasarkan survei 2023, Turkmenistan adalah negara penghasil gas bumi yang hanya ditinggali oleh 5,6 juta orang.
(aqi/abr)