Ada banyak faktor yang mempengaruhi biaya hidup di suatu kota atau negara. Menurut Survei Biaya Hidup Mercer 2024, pasar perumahan yang mahal, peningkatan biaya transportasi, barang, dan jasa menjadi faktor utama yang mempengaruhi tingginya biaya hidup di kota-kota termahal di dunia.
"Biaya perumahan adalah faktor utama dalam Peringkat Biaya Hidup Kota," tulis studi tersebut, seperti dikutip dari CNN, Selasa(18/6/2024).
"Antara 2023 dan 2024, ada banyak volatilitas dalam biaya ini di seluruh dunia, dengan harga sewa perumahan bervariasi secara signifikan antar kota."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir dari CNN, laporan ini meneliti 226 kota di seluruh dunia berdasarkan biaya komparatif lebih dari 200 item di setiap lokasi, termasuk transportasi, makanan, pakaian, barang-barang rumah tangga, dan hiburan.
Lantas, kota mana saja yang punya biaya hidup termahal di dunia?
Menurut laporan Survei Biaya Hidup Mercer 2024 yang dirilis Senin (17/6/2024) lalu, kota dengan biaya hidup termahal adalah Hongkong. Hongkong telah dinobatkan menjadi kota dengan biaya hidup termahal sejak tahun 2022 hingga 2024 ini. Peringkat kedua kota dengan biaya hidup termahal dipegang oleh Singapura.
Selanjutnya, kebanyakan kota dalam daftar 10 kota dengan biaya hidup termahal didominasi oleh kota-kota di Swiss. Seperti, Zurich, Jenewa, Basel, dan Bern yang masing-masing berada di peringkat ketiga, keempat, kelima, dan keenam.
New York adalah kota dengan biaya hidup termahal di Amerika Serikat dan menempati peringkat ketujuh di dunua. Sementara itu, ibu kota Inggris, London, sekarang berada di peringkat kedelapan setelah tahun lalu berada di peringkat 17. Kota Nassau di Bahama berada di tempat kesembilan, dan Los Angeles melengkapi daftar ini dengan berada di peringkat 10.
Daftar 10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Dunia 2024
1. Hong Kong
2. Singapura
3. Zurich, Swiss
4. Jenewa, Swiss
5. Basel, Swiss
6. Bern, Swiss
7. New York
8. London, Britania Raya
9. Nassau, Bahama
10. Los Angeles
Di sisi lain, kota-kota dengan biaya hidup terendah adalah Islamabad, Pakistan, serta Lagos dan Abuja di Nigeria. Rendahnya biaya hidup di kota-kota ini sebagian besar disebabkan oleh depresiasi mata uang atau jatuhnya nilai mata uang terhadap nilai tukar mata uang asing.
(zlf/zlf)