Kisah Gereja Katedral: dari Rumah Bambu, Kebakaran hingga Kini Kokoh Berdiri

Kisah Gereja Katedral: dari Rumah Bambu, Kebakaran hingga Kini Kokoh Berdiri

Sekar Aqillah Indraswari - detikProperti
Kamis, 05 Sep 2024 12:00 WIB
Pope Francis meets with bishops, priests, deacons, consecrated persons, seminarians and catechists at the Cathedral of Our Lady of the Assumption in Jakarta, Indonesia, September 4, 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Gereja Katedral Jakarta. Foto: REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Jakarta -

Gereja Katedral Jakarta menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi oleh Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus pada Rabu (4/9/2024). Dalam kesempatan ini, ia bertemu dengan anggota Serikat Jesus Indonesia, para pemuda, kelompok difabel, para uskup, imam, biarawan-biarawati, hingga pelayan Gereja. Sementara itu, masyarakat yang tidak bisa datang, masih bisa menyaksikan rangkaian acara melalui siaran langsung.

Kedatangan Paus Fransiskus disambut meriah oleh masyarakat yang memadati sekitar Gereja Katedral. Kemeriahan ini bertambah semarak dan syahdu saat lagu Viva il Papa dan alunan alat musik angklung dimainkan oleh anak-anak saat Paus Fransiskus memasuki Gereja.

Gereja Katedral terlihat megah dengan arsitektur bangunan ala bangunan Eropa. Setiap sisinya dari pintu masuk banyak ditemui tanaman yang mempercantik jalan menuju bagian dalam Gereja. Tidak lupa berbagai ornamen Bunda Maria dan karya seniman grafis Amsterdam, Theo Molkenboer yang menceritakan peristiwa Jalan Salib Yesus Kristus terlihat di bagian dalam Gereja Katedral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di balik kemegahan dan keindahan Gereja Katedral, rumah ibadah ini memiliki sejarah panjang hingga bisa berdiri kokoh di Jalan Katedral No.7B, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. Berikut kami rangkum.

Sejarah Gereja Katedral

Gereja Katedral JakartaGereja Katedral Jakarta Foto: Anggi/detikcom

Melansir dari situs Indonesia Kaya, Kamis (5/9/2024) rencana pembangunan Gereja Katedral telah dimulai sejak 1807 dan diresmikan pada 1901. Saat ini, terhitung bangunan ibadah bagi Umat Katolik ini telah memasuki usia 123 tahun.

ADVERTISEMENT

1807

Awal mula berdirinya Gereja Katedral bermula dari sebuah rumah bambu. Pastor Nelissen mendapat pinjaman sebuah rumah bambu yang berlokasi di pojok barat daya Buffelvelt yang saat ini digunakan sebagai lokasi gedung Departemen Agama RI.

Kemudian pada 1808 umat Katolik mendapat hibah sebidang tanah yang berlokasi di sebelah barat laut Lapangan Banteng dekat pintu air. Tanah ini diperuntukkan untuk pembangunan gereja. Namun, karena keterbatasan dana, pembangunan Gereja pengganti rumah bambu diurungkan.

Pihak Gereja memohon kepada pemerintah Batavia untuk diberikan sebuah bangunan baru yang berlokasi di Jalan Kenanga di kawasan Senen, Jakarta. Bangunan tersebut milik Gubernemen yang sudah dibangun sejak 1770 oleh Cornelis Casteleijn di bawah pengawasan Gurbernur Van Der Parra.

Luas bangunan tersebut hanya sekitar 8Γ—23 meter persegi dan pernah menjadi gereja bagi umat Protestan berbahasa Melayu dan Belanda di Batavia. Bangunan tersebut resmi menjadi Gereja baru mereka yang bisa menampung 200 jemaat.

Sayangnya, terjadi kebakaran pada 1826 yang menghanguskan banyak bangunan di kawasan Senen. Gereja ini tidak hangus sepenuhnya tetapi banyak bagian yang rusak. Setelah itu, bangunan ini tidak direnovasi karena tanah yang digunakan bukan milik mereka.

Dua tahun kemudian, umat Katolik memperoleh tempat baru dalam bentuk hibah beserta tanahnya seluas 34Γ—15 meter persegi di area rumah dinas gubernur jenderal yang telah kosong atas perantara Komisaris Jenderal Du Bus de Gisignies.

Pada 1829, bakal calon bangunan Gereja Katedral mulai dibangun. Gereja tersebut memiliki nama yakni De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming-Gereja Santa Maria diangkat ke Surga. Namun, saat ini bangunan ibadah ini lebih dikenal sebagai Gereja Katedral.

1890-1891

Tiga hari setelah Paskah, atap Gereja Katedral runtuh dan dibangun kembali oleh Pastor Antonius Dijkmans sekaliguas perancangnya. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Provicaris Carolus Wenneker. Sempat berhenti di tengah jalan, pembangunannya dilanjutkan oleh Cuypers-Hulswit.

Bangunan baru ini menggunakan arsitektur Neo Gotik yang pada saat itu tengah digandrungi di Eropa. Peresmian diadakan pada 21 April 1901 oleh Mgr. Edmundus Sybradus Luypen, SJ, Vikaris Apostolik Jakarta.

Melansir dari jurnal yang ditulis oleh Shania Cantika, Erlina Novianti, dan Silviana Amanda Aurelia Tahalea yang berjudul "Gaya Arsitektur Neo Gotik pada Gereja Katedral Jakarta" yang dirilis April 2024 yang juga mengutip dari tulisan Ekine Wahyuning Tyas, "Mengenal Sejarah Arsitektur Eropa" (2013), arsitektur Neo Gotik di Katedral Jakarta terlihat pada bentuk luar bangunan Gereja yakni menara Gereja.

Terdapat 3 menara di Gereja Katedral, yaitu Menara Benteng Daud, Menara Gading, dan Menara Angelus Dei.

Menara Gading memiliki ketinggian 60 meter dan bermakna bahwa Bunda Maria penuh kesucian. Kemudian, Menara Benteng Daud juga memiliki ketinggian yang sama. Menara satu ini melambangkan Bunda Maria melindungi kita dari kegelapan.

Terakhir, Menara Angelus Dei lebih pendek dari dua menara lainnya yakni hanya 45 meter. Menara ini berada di tengah Gereja berbentuk salib.

Arsitektur Neo Gotik juga ditemukan pada bentuk langit-langitnya, meskipun bentuknya tidak berbeda jauh dengan langgam gotik. Langit-langit pada bangunan ini tidak dipasangi plafon dengan tujuan untuk memberikan kesan megah dan luas ke arah atas. Mengibaratkan kedudukan Tuhan dengan umat manusia. Terdapat pilar-pilar di sisi kiri dan kanan gereja untuk menopang bentuk dari bangunan Gereja.




(aqi/zlf)

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads