Sekarang banyak bangunan pada bagian luarnya dipasang seperti kerangka besi, kayu, atau rotan hingga tidak terlihat lagi dinding luarnya. Sebenarnya apa nama penutup bagian ini? Dalam arsitektur, bagian ini sering disebut dengan secondary skin atau selubung bangunan.
Bagi yang jarang melihat desain bangunan seperti ini akan bingung fungsi dari 'pagar' ini. Padahal detail rumah dengan 'pagar' seperti ini memiliki banyak kelebihan. Namun sebelum membahas hal itu, mari berkenalan dengan secondary skin atau selubung bangunan.
Pengertian Selubung Bangunan
Dikutip dari Instagram resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @kemenpupr, Selasa (3/9/2024), selubung bangunan atau secondary skin adalah elemen bangunan yang membungkus bangunan gedung, baik berupa dinding atau atap yang memisahkan interior bangunan dari lingkungan luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dilansir dari Panduan Pengguna Bangunan Gedung Hijau Jakarta Vol. 1 Selubung Bangunan, selubung bangunan terdiri dari komponen tak tembus cahaya seperti dinding dan sistem fenestrasi atau komponen tembus pandang seperti jendela yang memisahkan interior bangunan dari lingkungan luar.
Dalam kata lain, selubung bangunan ini dapat memberikan perlindungan terhadap pengaruh lingkungan luar yang tidak dikehendaki, misalnya seperti panas, radiasi, angin, hujan, kebisingan, polusi, dan lainnya.
Manfaat Selubung Bangunan
Jika kamu berpikir selubung bangunan untuk melindungi rumah dari pencurian, manfaatnya jauh lebih dari itu. Pertama, selubung bangunan dapat melindungi rumah dari panas matahari langsung. Suhu di dalam rumah akan jauh lebih sejak dengan adanya penghalang dari selubung bangunan.
Selain itu, ada beberapa selubung bangunan yang juga digunakan sebagai media tanam. Bentuknya yang seperti pagar bisa ditumbuhi dengan tanaman rambat sehingga tampilan rumah jauh lebih indah dan hijau.
Lokasinya yang menutupi hampir keseluruhan bangunan dapat memberikan privasi bagi penghuni rumah maupun gedung. Sementara itu, pada gedung bertingkat yang luas dinding lebih besar daripada luas atap. Perancangan selubung bangunan vertikal, terutama jendela, harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari masuknya panas ke dalam bangunan secara berlebihan.
Bahan Selubung Bangunan
Menurut jurnal yang ditulis Siti Sarah Kamilah Irfan, Maria Immaculata Ririk Winandari, Sri Tundono dari Universitas Trisakti, berjudul The Use of Secondary Skin Materials for
Natural Lighting in Hotels Resorts (2013), mereka mengutip dari tulisan Wulfram I. Ervianto, Biemo W. Soemardi, Muhamad Abduh, dan Surjamanto berjudul Kajian Tentang Kerangka Legislatif Penerapan Green Construction Dalam Proyek Konstruksi Bangunan Gedung di Indonesia, selubung bangunan bisa dibuat dari berbagai bahan, salah satunya adalah material ramah lingkungan seperti kayu, bambu, dan tanah liat.
Kelebihan dan Kekurangan Selubung Bangunan
Setelah mengetahui berbagai macam manfaat dari selubung bangunan, kamu juga harus tahu kelebihan dan kekurangannya. Dengan begitu, kamu bisa mempertimbangkan apakah rumah butuh selubung bangunan atau tidak. Dikutip dari Archdaily, berikut ini kelebihan dan kekurangan selubung bangunan.
Kelebihan
- Mengurangi kebutuhan pendingin dan pemanas ruangan
- Terciptanya ventilasi alami dan sirkulasi udara yang lancar sehingga lingkungan jadi lebih sehat dan segar
- Dapat melihat pemandangan yang jelas dan cahaya alami bisa masuk ke dalam rumah
Kekurangan
- Biaya awal konstruksi cukup tinggi
- Butuh ruang yang besar
- Butuh pemeliharaan secara berkala
- Jika desainnya gagal, keberadaanya dapat mengganggu
- Jika memakai material kayu, berpotensi dimakan rayap, lumutan, atau lapuk.
Mau tahu berapa cicilan rumah impian kamu? Cek simulasi hitungannya di kalkulator KPR.
Nah kalau mau pindah KPR, cek simulasi hitungannya di kalkulator Take Over KPR.
(aqi/aqi)