Arsitektur rumah menjadi bagian utama yang perlu dipikirkan saat membangun rumah. Bukan cuma estetik, rumah bisa dibuat dengan desain yang mempertimbangkan lingkungan dan kenyamanan penghuninya.
Seperti kos-kosan berlubang di Surabaya mengusung konsep arsitektur biofilik dan bioklimatik. Kos-kosan ini pun disebut Biophilic Boarding House dan pernah menjadi finalis Festical Arsitektur Dunia 2016.
Kos-kosan ini didesain oleh Andy Rahman bersama timnya dari Andyrahman Architect. Ia mengaku ingin memberikan hal baru dalam kos-kosan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kos-kosan itu akhirnya bisa selesai di 2015 dengan desain yang lebih biofilik dan bioklimatik," ujar Andy kepada detikcom belum lama ini.
Lantas, apa itu arsitektur biofilik dan bioklimatik? Simak penjelasannya berikut ini.
Bioklimatik
Melansir dari situs Master in Collective Housing, Selasa (16/7/2024), arsitektur biofilik merupakan desain dan konstruksi bangunan yang mempertimbangkan kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan dimanfaatkannya untuk memberi manfaat bagi kebutuhan pemakai bangunan tersebut.
Andy mengatakan arsitektur bioclimatic yang ia terapkan lebih ke hemat energi karena kos-kosan memiliki banyak bukaan. Lalu, dindingnya yang berlubang dapat bernapas.
Mengingat cuaca dan suhu udara sering kali panas, ia merancang rumah dengan sirkulasi yang baik. Hal ini juga memungkinkan penghuni rumah menghemat energi.
"Ruang publiknya itu semuanya tidak pakai AC. Semuanya berongga dindingnya, sehingga sirkulasi udaranya optimal. Kalau yang lain juga karena ada void besar jadi cerobong, penghawaan alami supaya udara panas bisa naik, sehingga kos-kosan itu lebih dingin.
Sementara bagian atap yang menggunakan atap dak beton dilapisi lapisan waterproofing dan kerikil berpermukaan lembut. Selain itu, ia memastikan setiap kamar mempunyai dua jendela yang memungkinkan sirkulasi udara dan masuknya pencahayaan dari sinar matahari.
"Sebetulnya mereka (anak kos) kalau nggak panas-panas amat cuacanya nggak perlu menyalakan AC, tapi cukup membuka dua jendela itu, maka sirkulasi udaranya akan berjalan," kata Andy.
Biofilik
Dikutip dari Archdaily, arsitektur biofilik menghubungkan manusia dengan alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.
Andy menguraikan arsitektur biofilik dalam karyanya memperbaiki hubungan antara para anak kos. Andy sengaja mendesain ruang komunal untuk menambah kenyaman penghuni kos untuk berkumpul, berinteraksi, dan bersantai dengan teman dan anak kos lainnya.
"Biofilik itu konsepnya rumah kos ini kita lebih memanusiakan manusia yang tinggal di situ, yaitu yang ngekos dengan menyediakan ruang komunal di lantai satu dan lantai atas," jelasnya.
Kemudian, ada parkiran sepeda untuk anak kos yang suka bersepeda. Hal ini membuat penghuni kos-kosan merasa diakomodasi. Kamar kos juga dibuat nyaman karena ada sirkulasi udara yang baik melalui dua jendela.
"Biofilik di sini sebetulnya membuat manusia yang tinggal di situ bisa merasa lebih dimanusiakan karena ada ruang sosial," pungkasnya.
Posisi ruang komunal tersebut juga ada di tengah rumah tanpa atap serta berdekatan dengan pantry. Menurutnya, ruang komunal menjadi bagian yang diutamakan kos-kosan, berbeda dari kos-kosan lain yang biasanya menggunakan ruang sisa.
(dhw/zlf)