Indonesia memiliki banyak arsitek berbakat yang karyanya sudah mendunia. Salah satunya adalah arsitek-arsitek dari D-Associate yang berhasil menyabet juara di Arcasia Architecture Awards (AAA) dalam kategori "Perumahan Individu Bukan Keluarga" lewat karya mereka DRA House.
Arcasia sendiri adalah Dewan Arsitek Regional Asia yang dibentuk oleh 19 organisasi arsitek se-Asia mulai dari China hingga Pakistan. Mereka mengikutsertakan DRA House pada acara penghargaan tersebut pada 2016 lalu.
Melansir dari ArchDaily, DRA House adalah sebuah vila yang D-Associate bangun di Bali dan selesai pada 2016. Pembangunannya bekerja sama dengan kontraktor dari PT CKBP di atas lahan seluas 1.013 meter persegi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatf (Kemenparekraf), DRA House adalah karya yang memadukan tiga unsur berbeda, yaitu estetis, modern, dan alam di Bali. Perpaduan batu, kayu, dan pemilihan warna alam cokelat, semakin menonjolkan sisi kenyamanan dari rumah tersebut. Sebuah perpaduan yang sangat sesuai dengan konsep rumah hunian ideal.
Hal serupa juga dijelaskan oleh Archdialy jika DRA House adalah bangunan yang dibuat sebagai tempat bersantai keluarga dengan suasana Bali yang damai.
"Vila ini digambarkan sebagai tempat peristirahatan keluarga yang terletak di lanskap tropis, berbeda dengan kehidupan mereka di Jakarta, sambil belajar dari aspek tertentu dari konfigurasi spasial arsitektur hunian adat Bali," kata D-Associate seperti yang dikutip pada Kamis (11/7/2024).
Arsitek utama D-Associates, Gregorius Supie Yolodi mengatakan kepada fotografer Mario Wibowo jika ide awal muncul saat mereka datang ke lokasi. Mereka berhasil merumuskan desain baru yang cocok untuk rumah berlibur.
"Biasanya kami menemukan inspirasi saat kami datang ke sebuah situs untuk pertama kalinya. Dan rumah baru ini sebenarnya merupakan transformasi dari bangunan lama, yang digunakan keluarga tersebut sebagai rumah akhir pekan," ungkap Supie seperti dilansir dari situs Mario Wibowo.
Tampilan rumah yang baru menggunakan material dari besi dan kayu daur ulang. Model bangunannya kotak seperti rumah panggung dengan kaki penyangga di bawahnya, tetapi dengan desain yang modern.
D-Associates membuat dua bangunan yang terhubung dengan jembatan di lantai dua. Mereka ingin memisahkan dua fungsi dari bangunan tersebut yakni area kamar tidur dan ruang makan.
Kemudian, jika dilihat dari luar, tidak ada yang menyangka jika di dalamnya terdapat halaman yang luas dengan kolam renang di tengah bangunan tersebut karena bagian atas bangunan ditutupi dengan skylight.
Supie mengungkapkan area favorit dari DRA House adalah pintu masuknya. Mereka membuat paviliun atau bale terinspirasi pada hunian di Bali.
"Arsitektur adalah seni yang kita jalani. Dan melalui seluruh proyek yang kami lakukan, kami berharap hasil akhirnya akan menjadi bagian dari pencarian berkelanjutan kami dalam mencari makna sebenarnya dari arsitektur Indonesia," tutup Supie.
(aqi/aqi)