.webp)
Sebuah kos-kosan berlubang di Keputih, Surabaya Timur dirancang dengan unik agar cocok dengan iklim tropis serta memperhatikan kenyamanan penghuninya. Bangunan ini memaksimalkan sirkulasi udara, sehingga dapat meminimalisir penggunaan AC.
Dikutip dari Archdaily, Selasa (9/7/2024), desain kos-kosan sengaja dirancang untuk menjawab isu bioklimatik dan biofilik. Arsitektur bioklimatik pada bangunan tersebut menggunakan material dinding berlubang atau roster pada sebagian besar rumah.
Karakteristik ini memungkinkan cahaya dan udara mengalir masuk dan keluar bangunan kos-kosan dengan bebas. Lalu, ada tambahan bukaan di samping dan belakang rumah untuk menambah sirkulasi udara dan pencahayaan alami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Biophilic Boarding House Foto: Andyrahman Architect |
Sementara arsitektur biofilik untuk mempererat hubungan manusia dengan alam. Bangunan dirancang dengan memandang manusia sebagai benda hidup yang patut diperlakukan secara manusiawi dan proporsional.
Penggabungan ide bioklimatik dan biofilik, serta prinsip anggaran dan pemeliharaan yang rendah, menjadikan hunian ini lebih sadar iklim dan manusiawi. Terlebih dengan menekankan keberadaan dan kelangsungan hidup manusia di bumi yang semakin padat tanpa meninggalkan sisi kemanusiaan.
Melansir dari Andyrahman Architect, kos-kosan yang dibangun dengan sirkulasi udara yang baik ini bermaksud agar penghuni bisa hidup lebih sehat dan nyaman di dalamnya. Hal ini memungkinkan kos-kosan menjadi ramah lingkungan karena meminimalisir penggunaan AC.
 Biophilic Boarding House Foto: Andyrahman Architect |
Selain itu, ada cross ventilation yang memungkinkan sirkulasi udara keluar masuk kamar. Hal ini dibuat dengan menarik dinding kamar lebih masuk ke dalam hingga 80 cm dari dinding samping bangunan.
Di sisi lain, kamar-kamar tersebut menjadi berhubungan dengan ruang luar di bagian depan dan belakang kos-kosan. Dengan begitu, angin bisa dengan mudah berhembus melewatinya.
Lalu, kos-kosan ini mempunyai communal space di lantai satu yang dibuat terbuka tanpa atap karena menghubungkan antara lantai bawah dan lantai di atasnya. Sementara communal space di rooftop dibiarkan terbuka.
Sebagai informasi, kos-kosan yang disebut Biophilic Boarding House ini merupakan hasil karya Andyrahman Architect yang selesai dibangun pada tahun 2015. Kos-kosan ini sempat masuk daftar finalis Festival Arsitektur Dunia 2016.
(dhw/dna)
