Tapi, tentu saja menggunakan dekorasi dinding kamprot di rumah tidak boleh sembarangan. Ada beberapa desain rumah yang cocok untuk didekorasi menggunakan dinding kamprot, tapi ada juga penempatannya yang kurang cocok. Kira-kira desain rumah seperti apa yang cocok didekorasi menggunakan dinding kamprot? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Dinding Kamprot?
Menurut Arsitek Denny Setiawan, dinding kamprot adalah dinding yang memang sengaja tidak diaci halus sehingga memiliki tekstur yang seperti dinding belum selesai.
Teknik membuat dinding kamprot seperti ini sebenarnya sudah ada sejak lama dan banyak ditemui di bangunan-bangunan dengan desain klasik. Tapi, di jaman modern ini, dinding kamprot juga menjadi populer kembali dan banyak digunakan pada bangunan dengan desain modern juga.
"Sebenarnya dinding kamprot itu kan adanya udah cukup lama ya, di beberapa arsitektur yang sifatnya klasik sebenarnya dinding buat tekstur ini udah ada. Cuma kemudian menjadi kembali booming kembali ketika arsitektur modern itu dimulai. Jadi, rasa untuk membuat dinding itu tampil apa adanya, tidak diaji halus, tidak diperhalus, itu menjadi sebuah model yang menarik," ucap Denny Setiawan kepada detikcom, Kamis (6/6/2024).
Desain Rumah Untuk Dinding Kamprot
Seperti yang dikatakan oleh Arsitek Denny Setiawan, dinding kamprot ini cocok digunakan untuk rumah berdesain klasik ataupun modern. Tapi, biasanya ada perbedaan dengan bentuk dan desain dari dinding kamprotnya ini sendiri.
Untuk rumah dengan desain klasik biasanya akan lebih cocok untuk dengan dinding kamprot yang dicat sesuai dengan warna rumah. Kebanyakan rumah dengan desain klasik memiliki nuansa putih atau krem yang bersih sehingga dinding kamprotnya pun menyesuaikan, biasanya akan di cat juga dengan warna senada seperti putih atau krem.
"Sama-sama cocok (desain klasik atau modern), cuma biasanya kalau di desain klasik memang ada tambahan lagi. Mereka biasanya setelah dikamprot, setelah ada tekstur, dia cat, memang arsitektur klasik cenderung warnanya putih ya putih ataupun krem gitu," ujar Denny
Berbeda dengan rumah dengan desain klasik, rumah modern terutama yang bergaya industrial cenderung menggunakan dekorasi kamprot apa adanya. Artinya, tidak ditambahkan cat lagi, dan hanya menggunakan warna asli dari semen dan pasir yang digunakan untuk membuat dinding kamprot ini. Biasanya berwarna abu-abu.
"Nah, kalau misalnya abu-abu lebih banyak muncul di arsitektur yang sifatnya modern atau industrial. Jadi, dinding bertekstur atau kamprot ini memang sudah ada di zaman arsitektur klasik dan arsitektur modern, tapi memang perlakuan yang berbeda," lanjutnya.
Dinding Kamprot Lebih Cocok di Dalam atau Luar Rumah?
Pada zaman dulu, umumnya dinding kamprot ini digunakan sebagai dekorasi luar ruangan, seperti untuk tembok pagar ataupun tembok luar. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang lebih suka permukaan dinding yang halus di dalam rumah karena memiliki kesan yang tenang dan nyaman.
Akan tetapi, penempatan ini juga berubah seiring berjalannya waktu. Beberapa arsitektur modern di zaman sekarang, banyak yang menggunakan dekoasi dinding kamprot ini di dalam rumah, terutama untuk rumah bergaya industrial. Model dan tekstur dinding kamprot yang kini sudah beraneka ragam, membuatnya tetap cocok untuk digunakan di dalam rumah.
"Kebanyakan memang dulunya lebih banyak di luar rumah ya, karena di dalam rumah orang cenderung suka dinding yang halus. Tapi, di beberapa arsitektur yang tampil di zaman ini, terutama yang mengusung tema industrial, dinding kamprot di dalam rumah menjadi hal yang lazim. Karena memang jenis tekstur daripada kamprot itu sendiri kan beraneka ragam, jadi memang itu bisa jadi cocok juga untuk dijadikan ornamen di dalam ruang," pungkas Denny.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk membuat dinding kamprot sebagai dekorasi di rumah? Semoga bermanfaat!
(dna/dna)