Tips Penggunaan Dinding Kamprot di Rumah Biar Makin Estetis

Tips Penggunaan Dinding Kamprot di Rumah Biar Makin Estetis

tim detikProperti - detikProperti
Jumat, 28 Feb 2025 12:47 WIB
Yellow plaster on the wall in rough style, sandy texture, used as an exterior facade finish. texture of building materials
Ilustrasi dinding kamprot. Foto: Getty Images/Roman Mykhalchuk
Jakarta -

Dinding kamprot banyak digunakan di rumah sebagai dekorasi. Penggunaan dinding kamprot tidak bisa sembarangan karena ada beberapa desain rumah yang cocok dan ada yang tidak cocok.

Dinding kamprot merupakan dinding yang sengaja tidak diaci halus. Dengan begitu, masih ada tekstur yang membuat dinding tampak belum selesai.

Biasanya, dinding kamprot digunakan di luar ruangan. Namun, tak jarang dinding kamprot dipakai sebagai dekorasi di dalam rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, desain rumah seperti apa yang cocok dalam penggunaan dinding kamprot?

Menurut Arsitek Denny Setiawan, dinding kamprot cocok digunakan pada rumah dengan desain klasik maupun modern. Biasanya, ada perbedaan dengan bentuk dan desain dari dinding kamprotnya sendiri.

ADVERTISEMENT

Pada desain klasik, dinding kamprot biasanya akan lebih cocok jika dicat sesuai dengan warna rumah. Kebanyakan rumah rumah dengan desain klasik dicat berwarna putih atau krem yang bersih.

"Sama-sama cocok (desain klasik atau modern), cuma biasanya kalau di desain klasik memang ada tambahan lagi. Mereka biasanya setelah dikamprot, setelah ada tekstur, dia cat, memang arsitektur klasik cenderung warnanya putih ya putih ataupun krem gitu," ujar Denny saat dihubungi detikPropert beberapa waktu lalu.

Berbeda dengan rumah dengan desain klasik, rumah modern, terutama yang bergaya industrial, cenderung menggunakan dekorasi kamprot apa adanya. Artinya, tidak ditambahkan cat lagi dan hanya menggunakan warna asli dari semen serta pasir yang digunakan untuk membuat dinding kamprot ini.

"Nah, kalau misalnya abu-abu lebih banyak muncul di arsitektur yang sifatnya modern atau industrial. Jadi, dinding bertekstur atau kamprot ini memang sudah ada di zaman arsitektur klasik dan arsitektur modern, tapi memang perlakuan yang berbeda," lanjutnya.

Denny sedikit bercerita bahwa pada zaman dulu, dinding komprot digunakan sebagai dekorasi luar ruangan, seperti tembok pagar atau tembok bagian luar. Hal ini karena banyak orang yang lebih suka permukaan dinding yang halus pada bagian dalam rumah.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak rumah yang menggunakan dinding komprot sebagai dekorasi interior. Model dan tekstur dinding komprot juga semakin beragam sehingga cocok digunakan di dalam rumah.

"Kebanyakan memang dulunya lebih banyak di luar rumah ya, karena di dalam rumah orang cenderung suka dinding yang halus. Tapi, di beberapa arsitektur yang tampil di zaman ini, terutama yang mengusung tema industrial, dinding kamprot di dalam rumah menjadi hal yang lazim. Karena memang jenis tekstur daripada kamprot itu sendiri kan beraneka ragam, jadi memang itu bisa jadi cocok juga untuk dijadikan ornamen di dalam ruang," ungkapnya.

Tips Dekorasi Dinding Komprot

Penempatan

Jika ingin membuat dinding komprot di kamar, pastikan untuk membuatnya di satu titik tertentu saja jangan di seluruh ruangan. Hal itu karena dinding komprot bisa memberikan kesan kuat pada ruangan dan bisa menjadi pusat perhatian dari ruangan tersebut.

Apabila terlalu banyak menggunakan dinding komprot pada suatu ruangan, kesannya justru akan terlalu berlebihan dan kurang seimbang.

"Jadi, ketika orang melihat ada bidang yang berbeda, orang otomatis akan menotis itu sebagai center dari pada ruang. Jadi kalau misalnya di semua dinding, saya merasa memang terlalu berlebihan," tutur Denny.

Warna

Selanjutnya adalah warna. Dinding kamprot bisa dicampur dengan berbagai macam warna. Namun, perlu diperhatikan kesan apa yang ingin ditonjolkan pada ruangan atau rumah.

Warna sangat berpengaruh dalam pemberian nuansa rumah, sehingga pemilihan warna untuk dinding kamprot juga perlu diperhatikan. Contohnya, jika ingin menekankan atau menonjolkan desain rumah yang klasik, maka warna putih atau krem sangat disarankan.

Sementara itu, jika lebih suka dengan gaya industrial, bisa menggunakan warna asli dari kamprot tanpa perlu di cat. Untuk warna-warna lainnya, bisa disesuaikan dengan warna dan tema dari rumah atau ruangan itu sendiri.

Itulah tips penggunaan dinding kamprot di rumah. Semoga bermanfaat!

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini




(abr/abr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalkulator KPR
Tertarik mengajukan KPR?
Simulasi dan ajukan dengan partner detikProperti
Harga Properti*
Rp.
Jumlah DP*
Rp.
%DP
%
min 10%
Bunga Fixed
%
Tenor Fixed
thn
max 5 thn
Bunga Floating
%
Tenor KPR
thn
max 25 thn

Ragam Simulasi Kepemilikan Rumah

Simulasi KPR

Hitung estimasi cicilan KPR hunian impian Anda di sini!

Simulasi Take Over KPR

Pindah KPR bisa hemat cicilan rumah. Hitung secara mudah di sini!
Hide Ads