Masjid Aziziye di Stoke Newington adalah salah satu rumah ibadah terkenal di London, Inggris. Selain karena sejarah bangunannya yang unik, arsitektur Masjid Aziziye juga menakjubkan.
Sebelum menjadi rumah ibadah, Masjid Aziziye adalah sebuah bioskop bernama Apollo Picture House pada 1913. Bioskop ini kerap menayangkan film dewasa dan dijadikan area kung fu atau tempat gulat. Namanya sempat berubah menjadi Bioskop Duta Besar, tetapi bisnis tersebut akhirnya tutup pada 1983.
Seorang arsitek asal Turki, Oktay Hamit, mengubah bioskop tersebut menjadi sebuah Masjid. Pada saat itu, kondisi bangunan Masjid Aziziye sudah kusam pada bagian depan. Kemudian dia perbaiki dan pada dindingnya ditutupi ubin keramik Iznik dekoratif dan tradisional. Jadilah dinding depan Masjid Aziziye dominan warna biru dan putih dengan berbagai pola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warna biru tidak hanya mendominasi di luar Masjid, melainkan di dalamnya juga. Karpet atau alas Salat yang menutupi seluruh lantai berwarna biru. Area tempat imam Masjid, perabotannya terbuat dari kayu dengan banyak rak berisi kitab dan Al-Quran serta ada jam besar di pojok Masjid terbuat dari kayu.
Fasad pada bagian depan Masjid Aziziye tidak seluas Masjid pada umumnya. Bahkan kamu akan bingung pintu masuknya dari mana. Sebelum masuk kamu akan melihat 4 tiang berwarna biru yang membagi 3 akses masuk ke Masjid tersebut.
![]() |
Dari pintu masuk kamu akan melihat tulisan yang menunjukkan selain Masjid, di dalam bangunan tersebut ada pula restoran dan tukang daging halal. Di atas pintu terdapat jendela besar dan penyangga. Kemudian di sisi kanan kiri bangunan Masjid Aziziye terdapat 2 kubah berwarna emas.
Interiornya penuh dengan hiasan khas Ottoman, dengan lampu gantung dan lainnya yang diimpor langsung dari Turki. Pembangunan Masjid Aziziye ini mendapatkan dukungan dana dari warga Turki yang tinggal di Inggris. Masjid tersebut akhirnya diurus oleh Asosiasi Islam Turki Inggris.
Selama bulan Ramadhan Masjid Aziziye semakin ramai karena di restoran tersebut sering mengadakan acara buka bersama yang rata-rata dihadiri oleh imigran Muslim dari berbagai etnis.
(aqi/dna)