Film epik religius terbaru karya sutradara Mel Gibson, The Resurrection of the Christ-sekuel dari film The Passion of the Christ yang kontroversial pada 2004, kembali menuai badai kritik, bahkan sebelum filmnya selesai digarap.
Kali ini, fokus kontroversi adalah pemilihan aktris Kasia Smutniak untuk memerankan tokoh Bunda Maria, ibu Yesus.
Smutniak, seorang aktris berkebangsaan Polandia-Italia, dikenal luas di negara asalnya karena, pandangan politik yang terang-terangan, terutama dukungannya yang kuat terhadap hak aborsi (pro-choice).
Hal ini secara langsung bertentangan dengan pandangan Mel Gibson sendiri, yang dikenal sebagai penganut Katolik tradisionalis dan vokal menentang aborsi (anti-abortion).
Keputusan casting ini, memicu kemarahan dari kelompok konservatif dan komunitas Kristen di Polandia (negara yang memiliki undang-undang aborsi paling ketat di Eropa).
Media Polandia (via Variety pada 30 Oktober) melaporkan, partai politik konservatif di sana, yang dikenal memiliki sikap pro-life, telah menulis surat protes kepada pihak produksi Gibson, Icon Productions.
Mereka secara spesifik menyoroti dukungan Smutniak terhadap gerakan Strajk Kobiet (Serikat Perempuan), sebuah organisasi yang vokal mengampanyekan perubahan undang-undang aborsi di Polandia.
Para pengkritik, terutama dari kalangan Katolik garis keras, merasa memilih aktris dengan pandangan yang bertentangan dengan ajaran Kristen. Hal itu yakni mengenai kehidupan untuk memerankan figur suci seperti Bunda Maria, adalah tindakan yang tidak pantas dan bahkan dianggap menghina keyakinan.
Kontroversi ini menjadi semakin rumit mengingat reputasi Mel Gibson sebelumnya. Film pertamanya, The Passion of the Christ, juga memicu perdebatan sengit terkait kekerasan grafis dan tuduhan anti-Semitisme.
| Baca juga: Sydney Sweeney dan Cap Simbol Seks | 
Kini, dengan sekuel yang dijadwalkan rilis dalam dua bagian pada 2027, Gibson sekali lagi dihadapkan pada perpecahan antara komunitas agama dan hiburan.
Sejauh ini, baik Mel Gibson maupun Kasia Smutniak belum memberikan komentar resmi mengenai gelombang protes ini.
Namun, situasi ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh produksi film bertema agama. Ketika aktor-aktornya memiliki pandangan politik atau sosial yang bertolak belakang dengan citra tokoh yang mereka perankan atau keyakinan sutradaranya.
Simak Video "Video: Kala Patung Bunda Maria Diarak 9 Kapal di Festival Golo Koe"
(ass/wes)