Film Animasi Merah Putih Cuma Tayang 16 Layar, Kreator: Permintaan Banyak

"Saya nyatakan hari ini kami ini hanya bisa mampu tayang itu hanya di 16 layar, XXI dan Sam's Studio," kata Endiarto dikutip dari CNN Indonesia pada Rabu (13/8).
Bukan karena filmnya eksklusif atau strategi pemasaran aneh-aneh, tapi menurutnya karena modalnya minim. Bahkan Endiarto nyebut kalau proyek ini dibangun dengan 'biaya terima kasih'.
Masalah dana ini berdampak besar, termasuk soal bikin Digital Cinema Package (DCP) alias file khusus untuk pemutaran di bioskop. Katanya, ada tiga hal yang gak bisa dibayar pakai ucapan terima kasih: makan, penggandaan DCP, dan cetak poster.
"Jadi hanya biaya itu yang saya sebut tadi, saat ini kita baru mampu 16 layar dari permintaan yang banyak, yang menyusul itu saya bilang mohon maaf kami belum mampu. LSF tetap harus membayar," lanjutnya.
Endiarto juga cerita, dari awal dia nawarin proyek ini bukan buat patungan uang, tapi gotong royong tenaga. Jadi semacam open call buat yang mau ikut bantu mewujudkan visinya. Kalau ada yang langsung nanya soal DP dan kontrak, ya berarti belum jodoh.
Meski begitu, Merah Putih: One for All tetap jadi bahan obrolan panas netizen menjelang rilis. Trailer yang dirilis beberapa minggu lalu bikin banyak orang melemparkan kritik, mulai dari tampilan karakter, latar tempat, sampai audio yang katanya kurang sinkron.
Beberapa penonton bahkan meragukan ketelitian tim produksi, setelah nemu banyak detail yang dinilai jauh dari kata rapi.
Dilihat dari situs 21cineplex, film ini mulai tayang pada 14 Agustus 2025 tapi hingga saat ini tiketnya belum bisa dibeli, berbeda dengan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - The Movie: Infinity Castle yang juga tayang pada tanggal yang sama.
(dar/ass)