Animator Pakistan Ngaku Karakternya Dipakai Animasi Merah Putih Tanpa Izin

Dicky Ardian
|
detikPop
Tangkapan layar adegan film animasi Merah Putih: One For All.
Karakter di Merah Putih: All For One (Foto: dok. Perfiki Kreasindo)
Jakarta - Drama panas menyeruak di balik film animasi Merah Putih: One for All. Seorang animator sekaligus digital artist asal Pakistan, Junaid Miran, muncul dengan klaim cukup serius: karakter yang dia ciptakan dipakai di film ini tanpa izin, apalagi bayaran.

Klaim ini pertama kali ia lontarkan di kolom komentar YouTube akun Dibalik Mindplace.

"Saya seniman yang membuat semua karakter ini. Jadi, apakah saya dibayar dan mendapat kredit atau tidak?" tulis Miran, Minggu (10/8).

Komentarnya langsung bikin heboh netizen. Banyak yang kaget karena tiba-tiba ada sosok yang mengklaim bikin karakter 3D itu muncul dan ikut menyoroti filmnya.

Ada yang penasaran soal status pembayaran, ada juga yang pesimis studio bakal memenuhi haknya. Akhirnya, komentar netizen pun membanjiri kanal YouTube pribadi Miran.

Miran kemudian angkat bicara di kanalnya sendiri. Ia berterima kasih pada netizen Indonesia yang udah kasih dukungan, tapi menegaskan kalau sampai sekarang belum ada satu pun pihak produksi yang menghubunginya.

"Tidak ada yang memberi saya apresiasi atau menghubungi saya atas penggunaan karakter saya sebagai karakter utama. Mereka menggunakan total enam karakter," tegasnya, dikutip pada Rabu (13/8/2025).

Di sisi lain, sutradara sekaligus produser eksekutif Merah Putih: One for All, Endiarto, memberikan pembelaan. Menurutnya, visual di film ini adalah hasil kerja tim animator yang terlibat.

Soal kemiripan dengan aset lain, ia menilai itu hal wajar di dunia kreatif.

"Kalau pun itu mirip, kan gak bisa kita patok. Dunia itu luas, kalau ada kemiripan ya sah-sah saja," ujarnya, Senin (11/8).

Buat yang belum kenal, Junaid Miran adalah freelance digital artist dari Lahore, Pakistan, yang sudah hampir 10 tahun menggeluti dunia digital art dan 3D modeling. Karyanya banyak dijual di situs-situs seperti Reallusion yang kabarnya jadi sumber aset karakter yang dipermasalahkan.

Film Merah Putih: One for All lagi jadi bahan obrolan netizen jelang tayang di bioskop 14 Agustus 2025. Selain drama klaim aset ini, trailer filmnya juga menuai sorotan karena dianggap punya kualitas yang di bawah standar dan banyak kejanggalan, mulai dari desain karakter, latar, sampai sinkronisasi audio.


(dar/aay)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO